SINGARAJA – Perbaikan GOR Bhuana Patra mulai dikebut. Proyek perbaikan lantai dan atap sudah mulai dikerjakan dan diharapkan tuntas dalam empat bulan kedepan.
Praktis saat ini GOR tidak bisa digunakan untuk seluruh kegiatan olahraga, baik itu untuk pertandingan maupun sekadar latihan rutin.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali di areal GOR, sejumlah pekerja terlihat melakukan pembongkaran lantai keramik di pelataran GOR.
Selain itu di bagian timur GOR juga sudah mulai dipasangi seng, agar tak ada warga yang masuk ke areal GOR untuk sementara waktu.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Gede Suyasa mengatakan, GOR Bhuana Patra kini memang masuk dalam tahap renovasi.
Untuk merenovasi seluruh bangunan tersebut, pemerintah harus merogoh anggaran hingga Rp 540,09 juta.
“Perbaikan utama itu di bagian atap. Nanti atap akan dibongkar dan diperbaiki sampai bangunan bawah. Termasuk mengganti keramik
di selasar yang sudah rusak. Sementara kami hanya mengganti keramik, untuk flooring lapangan belum,” kata Suyasa.
Ia menyatakan proses perbaikan harus dituntaskan dalam kurun waktu empat bulan kedepan. Sehingga GOR bisa digunakan kembali untuk kegiatan latihan rutin bagi cabang olahraga.
Terlebih sejumlah cabang olahraga sudah mulai mempersiapkan atlet untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali pada tahun 2019 mendatang.
Sayangnya, rencana pembangunan lintasan skateboard di areal GOR yang dirancang bersamaan dengan proses renovasi, terpaksa ditangguhkan.
Sebab anggaran di Disdikpora Buleleng mengalami rasionalisasi. Sehingga sejumlah proyek seperti pembuatan lintasan skateboard dan jogging track di areal GOR, ditunda sampai batas waktu yang tak ditentukan.
“Memang pimpinan sempat memerintahkan menyiapkan tempat bagi anak-anak skateboard, biar mereka tidak menggunakan selasar GOR untuk latihan.
Termasuk pembangunan jogging track. Karena ada rasionalisasi (anggaran), akhirnya ditunda. Mudah-mudahan tahun depan bisa dilaksanakan, tapi tergantung juga dari pagu anggaran yang dialokasikan pada Disdikpora,” tukasnya.