DENPASAR – Meski bukan yang diharapkan, atlet powerlifting Bali andalan Indonesia di Asian Para Games 2018, Ni Nengah Widiasih, sukses mempersembahkan medali perak.
“Sekali lagi saya mohon maaf dan next time saya janji akan berusaha memberikan yang lebih lagi untuk Indonesia,” ujar Widiasih.
Usaha Widiasih merebut medali memang tak mudah. Dia harus berjuang menahan rasa sakit di bagian bahu. Itu pula yang membuat angkatannya tidak maksimal.
Di sisi lain, Manajer sekaligus dokter Ni Nengah Widiasih, dr. Yanti mengatakan bahwa Widiasih sudah berjuang dengan maksimal. Bagi dr. Yanti, dia sudah memberikan yang terbaik.
Diapun menanggapi angkatan Widiasih yang gagal kemarin. “Mungkin etika mengangkatnya sudah benar.
Hanya mungkin Widiasih ingin cepat selesai angkatannya. Belum menempel baik sesuai waktu, dia sudah angkat dulu,” terangnya.
Rasa kecewa dari Widiasih tentu dirasakan juga oleh dr. Yanti. Tapi, dia mencoba untuk terus memotivasi Widiasih karena semua orang tahu paralifter terbaik di Indonesia adalah Widiasih.
“Kebetulan Asian Para Games tahun ini ada di Indonesia. Jadi ada dukungan besar dari masyarakat. Yang jelas, seluruh Indonesia tahu dia yang terbaik. Jadi setiap event kami terus berikan motivasi,” ucapnya.
Setelah ini, tidak ada waktu istirahat lama bagi tim Powerlifting Indonesia termasuk Widiasih. Setelah Asian Para Games 2018, akan ada program untuk pemusatan latihan untuk Asian Para Games 2019 di Filipina.
Tetapi dalam waktu dekat ini, dia akan memantau perkembangan Widiasih. “Memang ada kesalahan dalam angkatan.
Tetapi saya tidak tahu persis. Mungkin saja ada pengaruhnya karena Widiasih masih sedikit mengalami cedera bahu kanan,” tuturnya.