GIANYAR – Raut wajah Pelatih Perseden Denpasar I Wayan Sukadana dan sang asisten I Komang Mariawan sangat tegang
di laga final Liga 3 2019 Regional Bali kontra Tunas Muda Ubud di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin sore kemarin (7/10).
Bagaimana tidak tegang, Tunas Muda Ubud justru berhasil unggul lebih dulu dibabak pertama melalui sepakan Agus Desiartama pada menit ke – 10.
Padahal, Perseden terus menyerang sejak menit pertama. Terlihat jelas bagaimana Tunas Muda Ubud yang diarsiteki duo pelatih asal Ubud Kadek Swartama dan I Kadek Wardana bermain tanpa beban.
Pada babak kedua, Laskar Catur Muka baru bisa melesakkan gol. Itupun melalui sepakan penalti I Made “Mucin” Antha Wijaya pada menit ke-60.
Pertandingan pun berlangsung ketat sampai hingga wasit M. Kurniadi meniup peluit panjang. Hingga extra time 2×5 menit, skor masih imbang 1-1.
Di babak adu penalti, ketenangan para pemain Perseden terlihat dan akhirnya berhasil menang dengan skor1-1 (5-4).
Kemenangan ini juga membuat Perseden Denpasar berhak mewakili Bali untuk bertarung lagi di zona wilayah.
Namun, lawan Perseden selanjutnya masih belum diketahui apakah menghadapi tim pemenang di regional NTB atau NTT.
“Saya jantungan tadi (kemarin),” terang Pelatih Perseden Denpasar I Wayan Sukadana saat diwawancarai usai pertandingan.
“Bagaimana tidak tegang, mereka (Tunas Muda Ubud) hanya sekali mendapatkan peluang dan gol. Itu akibat kesalahan pemain.
Sementara kami punya beberapa peluang. Tapi sekali lagi, evaluasi akan terus dilakukan dan keberuntungan masih berpihak kepada kami,” ucapnya.
Baginya, perjuangan I Nengah Sulendra dkk patut diacungi jempol karena berhasil mengejar ketertinggalan dan memaksa pertandingan diakhiri dengan drama adu penalti.
Pertandingan di zona wilayah masih belum diketahui, tetapi Sukadana sudah sangat siap. Dia juga butuh dukungan dari Askot PSSI Denpasar.
“Tim ini kan compang-camping dan masih bisa juara. Harapannya, kami bisa mencari pemain lainnya. Syukur-syukur kami bisa
merekrut pemain dari tim lain. Ada beberapa pemain potensial dari tim Liga 3 lainnya,” ucap mantan bek Gelora Dewata tersebut.
Sementara itu, Pelatih Tunas Muda Ubud I Kadek Swartama tidak kecewa dengan kekalahan skuad asuhannya.
“Kami sama sekali tidak ada beban. Justru mereka (Perseden) yang ada beban. Kami hanya kalah mental di penalti saja. Kami bersyukur pemain bisa melakukan tugasnya dengan baik,” tutupnya.