GIANYAR – Puri Ageng Blahbatuh sedang menyiapkan royal cremation terhadap mendiang penglingsir (tetua) puri Ida I Gusti Ngurah Jelantik XXIV.
Sebagai persembahan terakhir, keluarga membuat bade berupa kendaraan menuju setra setinggi 24 meter dengan berat 15 ton.
Bade bernama padma negara dengan 9 gunung itu berada di areal luar puri. Nantinya bade akan diarak bersama lembu putih saat puncak acara palebon, pembakaran jenazah, yang berlangsung 18 Desember mendatang.
Putra mendiang, Anak Agung Ngurah Kakarsana, menyatakan, bade tinggi dan berat itu akan diusung oleh 3.000 warga Blahbatuh.
“Menggunakan sistem estafet, setiap 10 etape bergantian menuju setra (kuburan tempat pembakaran jenazah, red),” terangnya di puri Blahbatuh, Jumat (14/12) sore.
Saat palebon, jasad panglingsir akan berada paling atas. Untuk menaikkan jasad itu, tukang atau undagi sudah menyiapkan tragtag atau tangga dari areal puri menuju ujung bade.
AA Ngurah Kakarsana mengaku, pembuatan bade setinggi ini bagi panglingsir sudah merupakan tradisi turun temurun di puri. “Ini sudah menjadi pakem kami di puri selama ini,” tukasnya