DENPASAR – Upaya untuk menata dan mempercantik Tukad Badung di Denpasar terus dilakukan pemkot.
Tak hanya menata taman dengan air mancur, dipadu tata lampu warna-warni, kini dinding Taman Korea Tukad Badung pun kembali ditata dengan menambahkan goresan lukisan.
Uniknya, bahan untuk melukis di dinding tersebut dengan bahan dasar bubuk kopi. Pelukisnya adalah Vinsencius Dedy Reru.
Si pelukis kopi ini menerangkan bahwa melukis dengan memakai bahan serbuk minuman ini mulai dia tekuni sejak tahun 2015 silam.
Dia merasa tertantang dengan lukisan di ruang publik ini agar bisa dinikmati secara luas. Juga sekaligus memberi kesan artistik dinding-dinding taman di pinggir Tukad Badung tersebut.
Menurut Reru, meskipun berbahan dasar kopi, tetapi lukisan tersebut tidak mudah luntur. Ini karena sudah ada jurus untuk membuatnya awet.
Reru mengatakan, sebelumnya bubuk kopi itu dicampurkan dengan lem sebagai perekat dan pengawet. “Ini bisa merekatkan cat dan memperkuat ketahanan lukisan,” tuturnya.
Kopi yang digunakan merupakan kopi yang fresh, masih baru, masih segar. Bukan ampas. Dengan kekuatan unsur warna coklat dan hitamnya kuat.
“Sebelum dilukis, dasar dinding harus diberi dasar dulu untuk merekatkan pori dinding, setelah itu baru saya melukis,” paparnya.
Dikatakan lebih jauh, secara konseptual, tema lukisan yang dia tuangkan kali ini menyuguhkan eksotisme kawasan cagar atau wilayah heritage dengan bahan kopi yang menonjolkan tema pasar payuk.
Latarnya pura melanting deret Kumbasari di sekeliling. Tak heran, aktivitas krama Kota Denpasar di pasar tradisional itu pun kental terasa dalam lukisan tersebut.
Luas dinding yang dilukis tersebut sekitar 720 x 200 centimeter. “Kami harapkan lukisan ini bisa selesai di bulan Desember nanti, ” pungkasnya.