DENPASAR – Satu persatu pemain hengkang dari Bali United. Bukan hanya pemain dari skuad senior Serdadu Tridatu, tetapi juga dari Bali United Youth. Dari skuad Bali United Youth yang hengkang adalah Meru Kimura.
Bek tengah berdarah Jepang-Bali tersebut merapat ke Rans Cilegon FC di Liga 1 musim depan. Dia diikat kontrak selama tiga musim oleh Rans Cilegon FC.
Di sana, dia akan bereuni dengan mantan pemain Bali United lainnya yaitu Wawan Hendrawan yang lebih dulu diperkenalkan sebagai penjaga gawang anyar Prestige Phoenix – julukan Rans Cilegon FC.
Bersama tim yang dimiliki Raffi Ahmad tersebut menjadi sesuatu yang baru untuk Meru Kimura. Mungkin ini bisa dikatakan sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Tahun lalu tepatnya sebelum Piala Menpora 2021 bergulir, Meru sempat menjalani trial di beberapa klub Jawa Timur.
Misalnya Persik Kediri, Persebaya Surabaya, hingga Persela Lamongan. Namun sayangnya dia belum berjodoh dengan tiga klub tersebut. Di Persik, Meru gagal karena tidak diberikan surat keluar oleh Manajemen Bali United.
Di Persebaya, dia gagal seleksi. Sedangkan di Persela, Meru merasa kurang nyaman dengan suasana tim. Akhirnya dia tetap berlatih dengan Bali United Youth asuhan I Made Pasek Wijaya. Syukurnya dia akhirnya mendapat pinangan klub asal Liga 2 2021 PSGC CIamis. Meskipun dia hanya sebulan berada di PSGC.
Dihubungi Senin kemarin (25/4), salah satu pertimbangan memilih pinangan Rans Cilegon FC karena klub tersebut cukup serius dan lebih dulu berkomunikasi dengannya. “Salah satu pertimbangannya adalah Rans FC memberikan tawaran awal untuk saya. Bahkan mereka sudah berkomunikasi saat Liga 1 di Bali belum selesai,” ucapnya.
Sebenarnya ada tawaran dari klub lain yaitu Persita Tangerang. Namun dia lebih memilih bergabung di Rans Cilegon FC.
Kemampuannya sebenarnya sudah terlihat sebelum Liga 1 2021/2022 rampung. Beberapa kali dia bergabung dengan Bali United Youth dalam uji coba menghadapi klub-klub Liga 1 seperti PSS Sleman hingga Barito Putera.
Saat menghadapi Barito Putera di Lapangan Wenara Mandala, Ubud inilah bakatnya tercium oleh Rahmad Darmawan, pelatih Rans Cilegon FC yang saat itu menukangi Laskar Pangeran Antasari – julukan Barito Putera.
“Saya sudah bertemu dengan Coach RD waktu itu. Dari sanalah komunikasi terjalin terus,” ucap pemain asal Sanur ini. “Ya akhirnya saya bisa bergabung dengan klub Liga 1. Pastinya persaingan ada. Tapi saya menganggap bahwa Rans Cilegon adalah tim baru, termasuk saya juga baru di Liga 1 kan. Jadinya ada kesamaan dan pemikiran bahwa kami ingin berkembang lebih baik lagi,” tambah bek asal Sanur ini.
Selama bergabung di Rans Cilegon FC kurang lebih dua pekan, Meru merasa cukup nyaman. Terutama dengan kepemimpinan Rahmad Darmawan sebagai pelatih. Dia menganggap Rahmad Darmawan adalah sosok pelatih yang benar-benar mengerti pemain.
Saat dia bergabung, kondisinya masih dalam pemulihan cedera engkel ketika menjalani latihan dengan Bali United Youth. Namun menurut Meru, Rahmad Darmawan memintanya untuk tetap datang dan menjalani pemulihan bersama tim dokter Rans Cilegon.
“Coach RD itu orangnya santai dan fun. Misalnya waktu latihan rondo, beliau ikut bermain. Saya sempat cedera engkel waktu latihan di Bali, Coach RD mengerti dan tetap meminta saya datang,” tutup pemain yang memilih nomor punggung 27 di Rans Cilegon FC tersebut.