32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:39 PM WIB

Rebut Perunggu, Kecewa Gagal Penuhi Target Emas, Coki Bilang Begini…

DENPASAR – Perjuangan luar biasa karateka Bali Cokorda Istri Agung Sanistyarani di Asian Games 2018 berbuah manis.

Coki – sapaan akrabnya berhasil meraih medali perunggu di kelas kumite 55 kg setelah menang di perebutan medali perunggu atas karateka Tiongkok Jimamei Ding dengan skor 1-0.

Sebelumnya, Coki harus mengakui keunggulan karateka asal Iran Khaksar Taravat. Meski berhasil meraih perunggu, tapi target masih belum tercapai yakni mampu meraih medali emas.

Sekum Pengprov FORKI Bali Ardy Ganggas mengatakan cukup puas dengan hasil yang diraih Coki meski medali emas sebenarnya masih bisa diraih.

“Sebenarnya ditargetkan emas. hal ini berdasarkan dari pemetaan kemampuan teknis lawan-lawannya serta persiapan Coki yang cukup matang.

Tapi, raihan medali perunggu patut kami apresiasi setinggi-tingginya,” terangnya. Diwawancarai terpisah, Coki mengaku bahwa targetnya pribadi adalah mampu melenggang ke babak final.

Hal tersebut merujuk pada hasil dari 15th AKF Senior Championship 2018 di Jordan pertengahan Juli lalu. Saat itu dia mampu meraih medali perak setelah di partai final dikalahkan karateka Taiwan Wen Tzu Yun dengan skor 2-6.

“Target pribadi sebenarnya bisa masuk final. Waktu di AKF Jordan, itu adalah gladi bersihnya Asian Games. Tapi, target sekarang melenceng dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata Coky.

Padahal, berkaca dari SEA Games 2017 Malaysia, Coky mampu meraih medali emas saat itu. Meraih medali perunggu, Coky mengaku masih ada rasa kecewa.

Padahal, saat menghadapi karateka asal Iran itu, poin akhir adalah 1-1. “Padahal tidak senshu (keunggulan skor lawan). Tapi beberapa detik terakhir, saya yakin pukulan saya masuk. Mungkin wasit melihat lawan lebih agresif,” terangnya.

DENPASAR – Perjuangan luar biasa karateka Bali Cokorda Istri Agung Sanistyarani di Asian Games 2018 berbuah manis.

Coki – sapaan akrabnya berhasil meraih medali perunggu di kelas kumite 55 kg setelah menang di perebutan medali perunggu atas karateka Tiongkok Jimamei Ding dengan skor 1-0.

Sebelumnya, Coki harus mengakui keunggulan karateka asal Iran Khaksar Taravat. Meski berhasil meraih perunggu, tapi target masih belum tercapai yakni mampu meraih medali emas.

Sekum Pengprov FORKI Bali Ardy Ganggas mengatakan cukup puas dengan hasil yang diraih Coki meski medali emas sebenarnya masih bisa diraih.

“Sebenarnya ditargetkan emas. hal ini berdasarkan dari pemetaan kemampuan teknis lawan-lawannya serta persiapan Coki yang cukup matang.

Tapi, raihan medali perunggu patut kami apresiasi setinggi-tingginya,” terangnya. Diwawancarai terpisah, Coki mengaku bahwa targetnya pribadi adalah mampu melenggang ke babak final.

Hal tersebut merujuk pada hasil dari 15th AKF Senior Championship 2018 di Jordan pertengahan Juli lalu. Saat itu dia mampu meraih medali perak setelah di partai final dikalahkan karateka Taiwan Wen Tzu Yun dengan skor 2-6.

“Target pribadi sebenarnya bisa masuk final. Waktu di AKF Jordan, itu adalah gladi bersihnya Asian Games. Tapi, target sekarang melenceng dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata Coky.

Padahal, berkaca dari SEA Games 2017 Malaysia, Coky mampu meraih medali emas saat itu. Meraih medali perunggu, Coky mengaku masih ada rasa kecewa.

Padahal, saat menghadapi karateka asal Iran itu, poin akhir adalah 1-1. “Padahal tidak senshu (keunggulan skor lawan). Tapi beberapa detik terakhir, saya yakin pukulan saya masuk. Mungkin wasit melihat lawan lebih agresif,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/