KUTA – Pupus sudah harapan Bali United U-15 melaju ke babak final Piala Soeratin U-15 2018 setelah di babak semifinal ditundukkan PS Badung dengan skor tipis 1-2.
Bermain di Lapangan Samudera, Kuta, PS Badung lebih dulu unggul melalui gol yang diciptakan sang kapten I Putu Azdi Mahendra pada menit ke-23.
Di babak kedua, Serdadu Tridatu Muda berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-57 melalui gol yang diciptakan I Gusti Made Rendy.
Harapan untuk unggul pupus di pengujung babak kedua sirna. Tepatnya pada menit ke-83, PS Badung berhasil kembali unggul melalui sepakan I Kadek Dwi Indra Prasta.
Hasil ini membawa PS Badung melenggang ke babak final yang akan berlangsung Minggu besok (29/4) di Stadion Kompyang Sujana.
PS Badung akan bertemu Putra Tresna yang sebelumnya sudah memastikan tiket ke babak final setelah berhasil mengalahkan Perst Tabanan dengan skor 3-1. Saat babak kedua kemarin, tensi pertandingan cukup tinggi.
Beberapa kali keputusan wasit Albari dianggap kurang adil oleh kubu Bali United. Pelanggaran keras kerap terjadi.
Para pemain dari kedua tim sama-sama tampak tidak bisa menahan emosi. Termasuk juga jajaran Pelatih Bali United U-15. Bahkan usai pertandingan, masih terjadi keributan yang masih bisa dilerai oleh panpel dan ofisial kedua tim.
Usai pertandingan, Manajer PS Badung U-15 Ketut Sucita mengakui skuadnya masih belum bisa mengontrol emosi.
“Tadi (kemarin) tensi pertandingan tinggi sekali. Yang jelas, kami akan evaluasi permainan sebelum menuju final. Termasuk juga mental pemain,” bebernya.
Meski ada evaluasi yang dilakukan, tapi Sucita mengapresiasi permainan skuadnya. Dia bahkan mengatakan bahwa pertandingan kali ini adalah pertandingan sangat bagus dan bermutu.
“Kedua tim sama-sama jual beli serangan. Syukur saja anak-anak bisa memenangkan pertandingan,” bebernya.
Pelatih Bali United U-15 Muhamad Rasyid yang diwawancarai terpisah mengatakan, keputusan kontroversial yang dilakukan wasit kemarin dianggap cukup positif untuk timnya.
“Ini bisa dijadikan motivasi dan pembelajaran untuk kedepannya,” beber Rasyid. Mengenai jalannya pertandingan, dia mengaku bahwa permainan lebih banyak dikuasai oleh Serdadu Tridatu Muda.
Namun, PS Badung lebih efektif dalam mengkonversi peluang menjadi gol. “Mereka berhasil memanfaatkan peluang dengan baik.
Tapi kami tidak melihat hasil. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk anak-anak,” pungkasnya.