DENPASAR – Kuintet metal-hardcore asal Denpasar, Parau akan tampil sebuah festival bergengsi di Taiwan pada 1 September mendatang.
Festival bernama Hohaiyan Gongliao Rock festival yang akan dihelat di kota New Taipei ini merupakan festival bergengsi
yang menghadirkan band-band papan atas negara tersebut serta melibatkan beberapa band dari berbagai genre di Asia bahkan di luar Asia.
Parau menjadi salah satu penampil di hari terakhir festival yang dibuka pada 30 Agustus ini, dan satu-satunya band asal Indonesia yang diminta untuk mengguncang panggung festival yang berlangsung di pinggiran pantai Fulong Beach.
Mereka akan berangkat menuju Taiwan pada 30 Agustus mendatang. Ghigox sang vokalis menceritakan, awal mula band yang telah mengoleksi empat album penuh ini bisa tampil di ajang festival bergengsi negara tetangga ini.
Tiba-tiba salah seorang agen musik negara Taiwan mengontak Armstretch Records label yang menaungi band ini.
“Agen itu cerita tertarik mengundang Parau main di Festival Hohaiyan ini. Mereka tau Parau itu dari album Fortius yang kami rilis tahun ini,” tuturnya.
Dari tawaran itu, lantas label menawarkan kepada para personel Parau. Tanpa pikir panjang terlebih segala akomodasi ditanggung pihak penyelenggara,
band cadas yang disokong oleh Ghigox (vokal), Gusde Oka (gitar), Gung Sincan (gitar), Onche (bas) dan Dika Pratama (drum) ini
langsung memberikan lampu hijau dan menyatakan siap tampil di ajang festival tahunan yang mendapat dukungan pemerintah setempat.
“Ini kali pertama kami manggung di luar. Apalagi diundang, senang banget rasanya. Sekarang siapa sih band yang tidak ingin tampil di luar negeri,” katanya.
Band bentukan September tahun 2002 silam ini kini mulai menggeber latihan yang cukup intens.
Mematangkan materi-materi yang akan dibawakan, yang sebagian besar akan membawakan lagu-lagu dari album Fortius serta beberapa lagu-lagu lama mereka dari tiga album sebelumnya.
Akan ada nuansa berbeda dari materi yang dibawakan khusus di panggung festival tersebut. “Ada beberapa sentuhan materi lagu yang dikemas menganut musik-musik lokal Bali.
Ini juga sebagai identitas kami orang Indonesia. Kami sejauh ini memang menggeber latihan cukup intens, selain untuk festival ini,
juga untuk Soundrenaline 2019 tanggal 7 September. Kami punya waktu yang mepet sekali datang dari Taiwan,” timpal Onche.
Seperti diketahui, Parau merupakan sebuah nama yang krusial dalam ranah skena cadas Bali. Hingga saat ini ada empat album yang mereka telurkan.
Tahun 2006 menjadi debut album pertama mereka yang bertajuk Surga Bencana. Empat tahun kemudian tepatnya di tahun 2010 kembali merilis album kedua mereka bertajuk Somatoform.
Empat tahun kemudian di tahun 2014, Parau melahirkan album ketiga yang bertajuk Regenaissance dan di bulan Februari 2019 lalu,
resmi memperkenalkan ke publik album baru bertajuk Fortius dengan kemasan sebelas track. “Bisa dibilang, ini berkahnya album Fortius,” kelakar Ghigox menyudahi.