DENPASAR – Keperkasaan Bali United United di seri kedua akhirnya terhenti. Bali United Basketball dipaksa kalah saat menghadapi salah satu tim kuat Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan skor 83-72.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Robinson Cisarua, Bogor, Selasa kemarin (30/3), pemain Pelita Jaya Muhammad Harian Wicaksono menjadi man of the match dengan mencetak 21 poin dan enam rebounds.
Agassi Goantara berhasil mengemas double-double dengan torehan 19 poin dan 10 rebounds. Disusul Andakara Prastawa Dhyaksa dengan 14 poin.
Sedangkan untuk Bali United, Yerikho Tuasela lagi-lagi menjadi yang terbaik dengan torehan 14 poin. Lalu Lutfi Eka Koswara dengan 13 poin dan Surliyadin dengan 12 poin.
Dalam pertandingan kemarin, Bali United harus kehilangan Ponsianus Nyoman Indrawan dan Tri Hartanto karena melakukan fall out.
Pada akhirnya, Pelita Jaya dengan leluasa untuk menyerang. Apakah ini gameplan dari Pelatih Pelita Jaya Bakrie Jakarta Octaviano R. Tamtelahitu? Jawabannya benar.
Strategi Octaviano sudah tepat untuk menghentikan Komink dan Tri Hartanto. “Kami tahu disana (Bali United Basketball) ada Komink dan Tri.
Kami berusaha untuk menyerang dulu dari dalam agar dari luar kami bisa leluasa untuk menyerang. Kebetulan hari ini (kemarin) kami bisa buat mereka foul trouble di menit-menit awal,” ujarnya.
“Ini jelas jadi keuntungan buat kami,” tambahnya. Bukan itu saja, Pelita Jaya berhasil menang bekat defense yang baik dalam tiga kuarter awal.
Sebab defense masih sedikit bolong di kuarter pertama. “Kami juga tidak melakukan transisi dengan baik sehingga sering turn over,” ungkapnya.
Disisi lain Yerikho Tuasela mengakui bahwa Bali United kurang konsentrasi di kuarter terakhir. “Ada momen dimana kami hilang fokus. Turn over (Pelita Jaya) langsung back to back poin
sehingga leading jauh. Ya, so far kami sudah menjalani pertandingan yang bagus dan menjalani system dari Coach Aleks dengan baik. Untuk game selanjutnya, harus benahi fokus,” tutup Yerikho.