27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:52 AM WIB

Lawan Berat, SMA Tunas Dauh Klaim Tak Gentar Hadapi Lawan

RadarBali.com – Bertarung di Grup I bersama SMA Santo Yoseph Denpasar dan SMA Taman Rama Denpasar bukan persoalan mudah bagi tim basket putra SMA Tunas Daud.

Hanya ada satu opsi yang dimiliki tim yang diarsiteki Fabian Gea itu, yakni menang pada setiap partai yang dilakoni.

Sekali tersandung mereka wajib mencetak poin sebanyak mungkin untuk mengamankan posisi runner up terbaik.

Dalam roadshow kemarin sang kapten tim Jonathan Purna Chandra menyebut dia dan kawan-kawannya sama sekali tak gentar menghadapi 26 tim yang berlaga di Honda Developmental Basketball League (DBL) 2017 Bali Series.

“Kita sama-sama makan nasi. Kalau ada usaha pasti bisa,” ucapnya. Semangat itu juga tampak pada pemain lainnya.

Seperti pada diri Jerriel Rhemaldy, Prema Paramesvara, Theodore Shawn Lalamentik, Edward Dwijayanto, Nicholas Bradpitt Tirtadhi, Raynard Liko, Darren Adinata, Andrew Candra Suryadi, Owen Stanislaus Wijaya, Yosep Bartholomeus Dwi Yuliyanto, dan Vincent Inarto.

 Sementara itu, Kepala SMA Tunas Daud (Yayasan Manorah Abadi) Agus Putra Djohanis Luter Thio SPd MPdK menyatakan, keikutsertaan tim basket SMA Tunas Daud bukan perkara kalah atau menang.

Menurutnya, keikutsertaan mereka untuk ajang aktualisasi diri peserta didiknya. “Ini bukan soal kalah menang. Yang terpenting gunakan kesempatan ini untuk mencari pengalaman. Mungkin sekarang belum berprestasi, tapi ini bisa jadi modal untuk ke depan,” ucapnya.

Lulusan kedua Jurusan Penjskesrek STKIP Negeri Singaraja (kini Universitas Pendidikan Ganesha) tahun 1994 itu menyebut kalah menang tidak menjadi tujuan sekolahnya.

 “Ketika mereka kalah mereka bisa belajar dari itu. Bukan hanya untuk sekarang, tapi di jenjang masa depan,” tandasnya.

Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan niat sekolah untuk selalu berpartisipasi setiap gelaran DBL.

 “Di ajang itu mereka bisa melatih mental. Ditonton banyak orang. Intinya kita mengajarkan siswa sportif,” pungkasnya. 

RadarBali.com – Bertarung di Grup I bersama SMA Santo Yoseph Denpasar dan SMA Taman Rama Denpasar bukan persoalan mudah bagi tim basket putra SMA Tunas Daud.

Hanya ada satu opsi yang dimiliki tim yang diarsiteki Fabian Gea itu, yakni menang pada setiap partai yang dilakoni.

Sekali tersandung mereka wajib mencetak poin sebanyak mungkin untuk mengamankan posisi runner up terbaik.

Dalam roadshow kemarin sang kapten tim Jonathan Purna Chandra menyebut dia dan kawan-kawannya sama sekali tak gentar menghadapi 26 tim yang berlaga di Honda Developmental Basketball League (DBL) 2017 Bali Series.

“Kita sama-sama makan nasi. Kalau ada usaha pasti bisa,” ucapnya. Semangat itu juga tampak pada pemain lainnya.

Seperti pada diri Jerriel Rhemaldy, Prema Paramesvara, Theodore Shawn Lalamentik, Edward Dwijayanto, Nicholas Bradpitt Tirtadhi, Raynard Liko, Darren Adinata, Andrew Candra Suryadi, Owen Stanislaus Wijaya, Yosep Bartholomeus Dwi Yuliyanto, dan Vincent Inarto.

 Sementara itu, Kepala SMA Tunas Daud (Yayasan Manorah Abadi) Agus Putra Djohanis Luter Thio SPd MPdK menyatakan, keikutsertaan tim basket SMA Tunas Daud bukan perkara kalah atau menang.

Menurutnya, keikutsertaan mereka untuk ajang aktualisasi diri peserta didiknya. “Ini bukan soal kalah menang. Yang terpenting gunakan kesempatan ini untuk mencari pengalaman. Mungkin sekarang belum berprestasi, tapi ini bisa jadi modal untuk ke depan,” ucapnya.

Lulusan kedua Jurusan Penjskesrek STKIP Negeri Singaraja (kini Universitas Pendidikan Ganesha) tahun 1994 itu menyebut kalah menang tidak menjadi tujuan sekolahnya.

 “Ketika mereka kalah mereka bisa belajar dari itu. Bukan hanya untuk sekarang, tapi di jenjang masa depan,” tandasnya.

Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan niat sekolah untuk selalu berpartisipasi setiap gelaran DBL.

 “Di ajang itu mereka bisa melatih mental. Ditonton banyak orang. Intinya kita mengajarkan siswa sportif,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/