26.7 C
Jakarta
12 September 2024, 19:40 PM WIB

Karena Trauma Tragedi Kanjuruhan yang Menewaskan 135 Orang, Pesiden Arema FC Mundur

GILANG Widya Pramana mundur dari posisinya sebagai presiden Arema FC. Mentalnya drop setelah jatuhnya 135 korban. ”Karena rasa kesedihan dan trauma yang mendalam, seperti jatuh rasanya, saya memutuskan untuk istirahat dari dunia sepak bola,” katanya di kantor Arema FC kemarin siang.

Gilang menganggap belum terlalu berhasil dalam menangani insiden kali ini. Karena itu, dia merasa tidak pas menyandang status presiden klub.

Sebenarnya, Gilang menjadi sosok yang dianggap bisa membawa perubahan dalam Singo Edan. Sejak memimpin tim pada 7 Juni 2021, perbedaan sudah terlihat. Owner Juragan 99 Trans itu memberi bus untuk mobilitas skuad Singo Edan. Kemudian membangun mes mewah bagi para pemain di kawasan Lowokwaru, Kota Malang.

Lantas, bagaimana nasib bus dan mes sepeninggal Gilang? Pria 33 tahun itu tidak mempermasalahkannya. ”Semua fasilitas yang sudah saya berikan kepada klub tetap dapat dimanfaatkan. Bus juga sudah saya hibahkan kepada klub,” kata suami Shandy Purnamasari itu.

Setelah ini, Gilang tidak akan bersentuhan dengan dunia sepak bola. Tapi, bukan berarti dia lari dari tanggung jawab. Gilang memastikan siap membantu penyelesaian insiden Kanjuruhan. Mulai sisi hukum sampai bantuan kepada para korban.”Meski per hari ini tidak ada di Arema FC, saya tetap punya tanggung jawab moral kepada Arema. Termasuk kepada korban luka dan meninggal. Saya siap bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara itu, Mabes Polri menegaskan bakal ada tersangka baru dalam tragedi Kanjuruhan. ”(Pasalnya) sama. Dikenakan juga selain Pasal 359 dan/atau Pasal 360 KUHP,” kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kemarin. Namun, Dedi enggan memerinci siapa saja pihak-pihak yang bakal menjadi tersangka. (jpg)

 

GILANG Widya Pramana mundur dari posisinya sebagai presiden Arema FC. Mentalnya drop setelah jatuhnya 135 korban. ”Karena rasa kesedihan dan trauma yang mendalam, seperti jatuh rasanya, saya memutuskan untuk istirahat dari dunia sepak bola,” katanya di kantor Arema FC kemarin siang.

Gilang menganggap belum terlalu berhasil dalam menangani insiden kali ini. Karena itu, dia merasa tidak pas menyandang status presiden klub.

Sebenarnya, Gilang menjadi sosok yang dianggap bisa membawa perubahan dalam Singo Edan. Sejak memimpin tim pada 7 Juni 2021, perbedaan sudah terlihat. Owner Juragan 99 Trans itu memberi bus untuk mobilitas skuad Singo Edan. Kemudian membangun mes mewah bagi para pemain di kawasan Lowokwaru, Kota Malang.

Lantas, bagaimana nasib bus dan mes sepeninggal Gilang? Pria 33 tahun itu tidak mempermasalahkannya. ”Semua fasilitas yang sudah saya berikan kepada klub tetap dapat dimanfaatkan. Bus juga sudah saya hibahkan kepada klub,” kata suami Shandy Purnamasari itu.

Setelah ini, Gilang tidak akan bersentuhan dengan dunia sepak bola. Tapi, bukan berarti dia lari dari tanggung jawab. Gilang memastikan siap membantu penyelesaian insiden Kanjuruhan. Mulai sisi hukum sampai bantuan kepada para korban.”Meski per hari ini tidak ada di Arema FC, saya tetap punya tanggung jawab moral kepada Arema. Termasuk kepada korban luka dan meninggal. Saya siap bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara itu, Mabes Polri menegaskan bakal ada tersangka baru dalam tragedi Kanjuruhan. ”(Pasalnya) sama. Dikenakan juga selain Pasal 359 dan/atau Pasal 360 KUHP,” kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kemarin. Namun, Dedi enggan memerinci siapa saja pihak-pihak yang bakal menjadi tersangka. (jpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/