27 C
Jakarta
20 November 2024, 22:09 PM WIB

Sejumlah Desa Wisata di Klungkung Jalan Ditempat, Harus Ada Evaluasi

SEMARAPURA – Sejumlah desa di Kabupaten Klungkung saat ini terus berupaya menggali potensi yang dimiliki untuk dijadikan daya tarik wisata.

Saat ini tercatat ada sebanyak 18 desa wisata di Kabupaten Klungkung dari total 59 desa/kelurahan yang ada.

Sayang baru beberapa desa saja yang terlihat berkembang dan memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Kondisi ini i menjadi catatan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta saat mengunjungi Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung kemarin.

Dalam kunjungan wakil bupati asal Desa Akah, Klungkung ini, Kabid Sumber Daya Pariwisata, Tjokorda Gde Romy Tanaya mengungkapkan,

sesuai Perbup Nomor 2 Tahun 20019 telah ditetapkan sebanyak 18 desa wisata, yang 9 desa wisata di antaranya berada di Klungkung daratan dan 9 lainnya berada di Kepulauan Nusa Penida.

Sejumlah desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata itu diakui belum mengalami perkembangan. “Hal itu disebabkan minimnya pengetahuan warga tentang pariwisata,” katanya.

Selain itu, hingga saat ini ada beberapa desa yang belum membantu Pokdarwis yang merupakan ujung tombak pengelolaan desa wisata.

Kepada desa wisata yang belum membentuk Pokdarwis, pihaknya akan segera mendorong desa wisata untuk membentuk Pokdarwis.

“Dari 18 desa wisata tersebut baru terbentuk 9 Pokdarwis. Ini karena pembentukan Pokdarwis itu dilakukan secara sukarela,” jelasnya.

Wabup Kasta mengingatkan Dinas Pariwisata Klungkung untuk senantiasa mengevaluasi keberadaan desa wisata di Klungkung baik di daratan maupun di Nusa Penida agar tidak mati suri.

Seluruh desa wisata juga didorong untuk segera membentuk Pokdarwis sebagai ujung tombak pengelolaan desa wisata.

Perbekel Akah, Nyoman Sujati membenarkan pihaknya sedang merancang desa wisata. Desa Akah memiliki sejumlah objek yang potensial untuk dikembangkan sebagai wisata spiritual.

Objek tersebut diantaranya Goa Panji Landung, Pura Beji sebagai tempat penglukatan, makam kuno Dadong Guliang, serta jalur bersepeda dan tracking menyusuri tepi sungai dan pelosok desa.

“Penggarapan wisata spiritual akan diawali dari Goa Panji Landung dan Pura Beji, karena satu rangkaian,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Sejumlah desa di Kabupaten Klungkung saat ini terus berupaya menggali potensi yang dimiliki untuk dijadikan daya tarik wisata.

Saat ini tercatat ada sebanyak 18 desa wisata di Kabupaten Klungkung dari total 59 desa/kelurahan yang ada.

Sayang baru beberapa desa saja yang terlihat berkembang dan memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Kondisi ini i menjadi catatan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta saat mengunjungi Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung kemarin.

Dalam kunjungan wakil bupati asal Desa Akah, Klungkung ini, Kabid Sumber Daya Pariwisata, Tjokorda Gde Romy Tanaya mengungkapkan,

sesuai Perbup Nomor 2 Tahun 20019 telah ditetapkan sebanyak 18 desa wisata, yang 9 desa wisata di antaranya berada di Klungkung daratan dan 9 lainnya berada di Kepulauan Nusa Penida.

Sejumlah desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata itu diakui belum mengalami perkembangan. “Hal itu disebabkan minimnya pengetahuan warga tentang pariwisata,” katanya.

Selain itu, hingga saat ini ada beberapa desa yang belum membantu Pokdarwis yang merupakan ujung tombak pengelolaan desa wisata.

Kepada desa wisata yang belum membentuk Pokdarwis, pihaknya akan segera mendorong desa wisata untuk membentuk Pokdarwis.

“Dari 18 desa wisata tersebut baru terbentuk 9 Pokdarwis. Ini karena pembentukan Pokdarwis itu dilakukan secara sukarela,” jelasnya.

Wabup Kasta mengingatkan Dinas Pariwisata Klungkung untuk senantiasa mengevaluasi keberadaan desa wisata di Klungkung baik di daratan maupun di Nusa Penida agar tidak mati suri.

Seluruh desa wisata juga didorong untuk segera membentuk Pokdarwis sebagai ujung tombak pengelolaan desa wisata.

Perbekel Akah, Nyoman Sujati membenarkan pihaknya sedang merancang desa wisata. Desa Akah memiliki sejumlah objek yang potensial untuk dikembangkan sebagai wisata spiritual.

Objek tersebut diantaranya Goa Panji Landung, Pura Beji sebagai tempat penglukatan, makam kuno Dadong Guliang, serta jalur bersepeda dan tracking menyusuri tepi sungai dan pelosok desa.

“Penggarapan wisata spiritual akan diawali dari Goa Panji Landung dan Pura Beji, karena satu rangkaian,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/