27 C
Jakarta
20 November 2024, 23:34 PM WIB

Hidupkan Objek Wisata, Guide Desa Tojan Bersatu Buka Tracking Baru

GIANYAR – Para guide pariwisata di Desa Tojan, Kecamatan Blahbatuh yang terdampak Covid-19 bersatu.

Mereka mengenalkan lokasi tracking baru di areal pertanian di desa mereka. Turis diajak keliling jalan kaki.

Owner The Jankis Farm, Ketut Suhardika, menyatakan, situasi Covid masih terasa meski sudah masuk new normal.

“Para guide dari desa tidak pernah bekerja. Akhirnya yang nganggur mengajak turis yang masih tinggal ke Bali melihat pertanian,” ujar Suhardika yang akrab disapa Pekak Jankis.

Para guide mengajak turis menjajaki trayek tracking di lahan pertanian. Menyusuri jalan setapak di sawah.

Turis diajak melihat padi, tanaman pepaya dan tumbuhan yang hidup di lahan pertanian. “Mereka ini merintis tempat baru. Salah satu yang dijajaki ini kebun pepaya kami,” jelas Suhardika.

Suhardika berharap, para turis yang diajak ke pertanian ini menjadi pioneer bagi teman sesama turis lainnya.

“Sekarang ini yang datang, dari Belanda, Rusia. Inggris juga ada. Harapan kami mereka ini ajak temannya ke sini. Supaya promosi juga,” ungkapnya.

Terlebih, lanjut Suhardika, pemerintah telah membuka transportasi udara. “Rencananya selain tracking di pertanian. Juga mencicipi kuliner babi guling Men Tojan dan seterusnya,” bebernya.

Tidak hanya itu, turis yang datang juga akan diajarkan sistem pertanian tradisional Bali. ”Mungkin kalau sempat, kami ajarkan tanam padi dan pertanian lain,” ungkapnya.

Suhardika menambahkan, selama percobaan trayek pertanian, para turis belum dipungut biaya. “Sementara gratis. Ini baru rencana, penjajakan,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gde Putrawan, menyatakan dari data yang diketahui, ada 2.000-an turis masih stay di Bali selama pandemi.

“Menurut info yang saya dapat di seluruh Bali ada 2.000 turis yang stay selama pandemi. Di Gianyar mungkin sepertiga atau sekitar 500 lebih,” jelasnya.

Namun, turis yang terbagi itu diketahui tinggal berpindah-pindah tempat. “Tetapi mereka berpindah-pindah. Kadang di Gianyar atau Badung,” terangnya.

Kabar baiknya, mulai ada sejumlah turis booking kamar. “Untuk domestik, Agustus ada beberapa sudah mulai booking, tapi tidak banyak sekitar belasan,” jelasnya.

Bookingan akomodasi untuk mancanegara juga sudah mulai ada. Namun, mereka memesan untuk Oktober-November.

“Mancenagara infonya sudah ada booking untuk akomodasi seputaran Ubud, Tegallalang dan Keliki,” pungkasnya. 

GIANYAR – Para guide pariwisata di Desa Tojan, Kecamatan Blahbatuh yang terdampak Covid-19 bersatu.

Mereka mengenalkan lokasi tracking baru di areal pertanian di desa mereka. Turis diajak keliling jalan kaki.

Owner The Jankis Farm, Ketut Suhardika, menyatakan, situasi Covid masih terasa meski sudah masuk new normal.

“Para guide dari desa tidak pernah bekerja. Akhirnya yang nganggur mengajak turis yang masih tinggal ke Bali melihat pertanian,” ujar Suhardika yang akrab disapa Pekak Jankis.

Para guide mengajak turis menjajaki trayek tracking di lahan pertanian. Menyusuri jalan setapak di sawah.

Turis diajak melihat padi, tanaman pepaya dan tumbuhan yang hidup di lahan pertanian. “Mereka ini merintis tempat baru. Salah satu yang dijajaki ini kebun pepaya kami,” jelas Suhardika.

Suhardika berharap, para turis yang diajak ke pertanian ini menjadi pioneer bagi teman sesama turis lainnya.

“Sekarang ini yang datang, dari Belanda, Rusia. Inggris juga ada. Harapan kami mereka ini ajak temannya ke sini. Supaya promosi juga,” ungkapnya.

Terlebih, lanjut Suhardika, pemerintah telah membuka transportasi udara. “Rencananya selain tracking di pertanian. Juga mencicipi kuliner babi guling Men Tojan dan seterusnya,” bebernya.

Tidak hanya itu, turis yang datang juga akan diajarkan sistem pertanian tradisional Bali. ”Mungkin kalau sempat, kami ajarkan tanam padi dan pertanian lain,” ungkapnya.

Suhardika menambahkan, selama percobaan trayek pertanian, para turis belum dipungut biaya. “Sementara gratis. Ini baru rencana, penjajakan,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gde Putrawan, menyatakan dari data yang diketahui, ada 2.000-an turis masih stay di Bali selama pandemi.

“Menurut info yang saya dapat di seluruh Bali ada 2.000 turis yang stay selama pandemi. Di Gianyar mungkin sepertiga atau sekitar 500 lebih,” jelasnya.

Namun, turis yang terbagi itu diketahui tinggal berpindah-pindah tempat. “Tetapi mereka berpindah-pindah. Kadang di Gianyar atau Badung,” terangnya.

Kabar baiknya, mulai ada sejumlah turis booking kamar. “Untuk domestik, Agustus ada beberapa sudah mulai booking, tapi tidak banyak sekitar belasan,” jelasnya.

Bookingan akomodasi untuk mancanegara juga sudah mulai ada. Namun, mereka memesan untuk Oktober-November.

“Mancenagara infonya sudah ada booking untuk akomodasi seputaran Ubud, Tegallalang dan Keliki,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/