28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:59 AM WIB

Kunjungan Turis Tiongkok Turun Drastis, BPS Bali Duga Karena Gempa

DENPASAR – Wisatawan asal Tiongkok satu sampai tiga tahun belakangan ini masih merajai di Bali, meski mengalami penurunan dalam kurun 3 bulan terakhir ini.

Hal tersebut terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS) wilayah Bali yang menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok mencapai 6,66 persen.

“Berdasar pengamatan bulan terakhir kemarin, memperlihatkan ada penurunan, begitu juga bulan sebelumnya,” ujar Kepala BPS Wilayah Bali Adi Nugroho saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali.

Untuk penyebabnya, Adi Nugroho tidak dapat memprediksi. Hanya saja ada kemungkinan karena pengaruh gempa di Lombok yang berpengaruh juga pada wisata di Bali.

“Kalau di bandingkan bulan lalu (September – Oktober), penurunannya mencapai 9.000 orang,” ujar Adi Nugroho.

Apakah ada kaitannya dengan kasus wisata murah yang terjadi belakangan ini? “Saya tidak ada wilayah yang berkompetensi disitu ya.

Saya hanya memotret saja, nanti seperti apa hasilnya bulan ke depan. Nanti bareng-bareng kita simpulkan,” ujarnya.

Sementara itu, penurunan wisatawan Tiongkok juga berpengaruh dari sektor pariwisata bahari. Semisalnya di wisata pulau penyu yang ada di Tanjung Benoa.

“Iya belakangan ini wisatawan Tiongkok sepi,” singkat Made Arsa, warga Tanjung Benoa yang kesehariannya bekerja di Pulau Penyu.

DENPASAR – Wisatawan asal Tiongkok satu sampai tiga tahun belakangan ini masih merajai di Bali, meski mengalami penurunan dalam kurun 3 bulan terakhir ini.

Hal tersebut terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS) wilayah Bali yang menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok mencapai 6,66 persen.

“Berdasar pengamatan bulan terakhir kemarin, memperlihatkan ada penurunan, begitu juga bulan sebelumnya,” ujar Kepala BPS Wilayah Bali Adi Nugroho saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali.

Untuk penyebabnya, Adi Nugroho tidak dapat memprediksi. Hanya saja ada kemungkinan karena pengaruh gempa di Lombok yang berpengaruh juga pada wisata di Bali.

“Kalau di bandingkan bulan lalu (September – Oktober), penurunannya mencapai 9.000 orang,” ujar Adi Nugroho.

Apakah ada kaitannya dengan kasus wisata murah yang terjadi belakangan ini? “Saya tidak ada wilayah yang berkompetensi disitu ya.

Saya hanya memotret saja, nanti seperti apa hasilnya bulan ke depan. Nanti bareng-bareng kita simpulkan,” ujarnya.

Sementara itu, penurunan wisatawan Tiongkok juga berpengaruh dari sektor pariwisata bahari. Semisalnya di wisata pulau penyu yang ada di Tanjung Benoa.

“Iya belakangan ini wisatawan Tiongkok sepi,” singkat Made Arsa, warga Tanjung Benoa yang kesehariannya bekerja di Pulau Penyu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/