32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:02 PM WIB

Setelah Aussie, Giliran Rombongan Wisman AS dan Eropa

RadarBali.com- Pada kunjungan pertama awal Maret lalu, sebanyak 50 wisman asal Australia mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di Kota Sumekar Sumenep, Jawa Timur.

Baru-baru ini, sekitar 70 wisman gabungan asal negara-negara Eropa, AS, dan sebagian Australia kembali bertandang. Mereka datang dari AS, Belanda, Jerman, Inggris, dan Australia, termasuk beberapa di antaranya dari Afrika.

“Penyambutan bagi para wisatawan di Sumenep sangat luar biasa. Selain itu, suasana kebudayaan di Sumenep mempunyai warna berbeda. Dan tidak saya temukan di tempat lain. Sehingga mengandung daya tarik tersendiri,” ungkap Marieke, wisatawan asal Australia.

Berbagai macam tarian dan musik tradisional menjadi daya tarik tersendiri yang hanya bisa ditemukan di Sumenep.

 Selain itu, mereka juga tertarik dengan makanan tradisional yang disuguhkan. Sebab selain kebudayaan, Pemkab Sumenep juga menyediakan makanan tradisional. “Kami tidak menyesal datang ke Sumenep. Sepertinya sudah siap menyambut kami dan kami merasa dihormati,” imbuh Marieke.

Kesiapan Pemkab Sumenep menyongsong Visit 2018 sudah cukup matang. Tidak hanya siap menyambut wisatawan domestik saja, namun Sumenep juga dipastikan siap menyambut wisatawan asing.

Sejauh ini, Pemkab Sumenep sudah menyiapkan sejumlah pemandu wisata yang bisa bahasa Inggris aktif. Sehingga para wisatawan tidak perlu kebingungan untuk mendapatkan penjelasan.

Tidak hanya itu, Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) juga menyediakan musik tradisional hingga musik kesukaan para wisman.

Tarian budaya dengan pakaian ala Keraton dan suara gamelan khas Keraton yang mengiringi juga tak kalah menjadi daya pikat. Selain itu, budaya Sapi Sono’ dan Kerapan Sapi juga disuguhkan kepada para wisman. Adalwolf Wins, wisman asal Jerman mengaku kepincut dengan kebudayaan di Sumenep.

Ia mengaku tertarik ke Sumenep karena sebelumnya telah searching tentang Sumenep melaluiintenet dan dari beberapa temannya yang telah berkunjung ke Sumenep.

Diakui, Sumenep tidak hanya terkenal tempat wisata Keraton dan Kerapan Sapi maupun Sapi Sono’. Namun Sumenep dikenal banyak pantainya. “Kami tertarik untuk datang lagi ke Sumenep. Masih banyak tempat yang belum kami datangi,”ucapnya.

Kadisbudparpora Sumenep Sufiyanto mengatakan, akan terus mengembangkan pariwisata di Sumenep.

Potensi wisata di Kota Sumekar akan terus digali menyongsong Visit 2018. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan semua lokasi wisata. Termasuk wisata baru yang terus bermunculan,” katanya.

Pemerintah tidak akan main-main dalam pengembangan wisata. Konsep Visit 2018 menjadi salah satu tujuan pembangunan.

 Kabupaten Sumenep diharapkan bisa menjadi kota pariwisata. Sebab di Sumenep, berbagai jenis pariwisata ada dan tersedia untuk pengunjung domestik maupun mancanegara. 

RadarBali.com- Pada kunjungan pertama awal Maret lalu, sebanyak 50 wisman asal Australia mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di Kota Sumekar Sumenep, Jawa Timur.

Baru-baru ini, sekitar 70 wisman gabungan asal negara-negara Eropa, AS, dan sebagian Australia kembali bertandang. Mereka datang dari AS, Belanda, Jerman, Inggris, dan Australia, termasuk beberapa di antaranya dari Afrika.

“Penyambutan bagi para wisatawan di Sumenep sangat luar biasa. Selain itu, suasana kebudayaan di Sumenep mempunyai warna berbeda. Dan tidak saya temukan di tempat lain. Sehingga mengandung daya tarik tersendiri,” ungkap Marieke, wisatawan asal Australia.

Berbagai macam tarian dan musik tradisional menjadi daya tarik tersendiri yang hanya bisa ditemukan di Sumenep.

 Selain itu, mereka juga tertarik dengan makanan tradisional yang disuguhkan. Sebab selain kebudayaan, Pemkab Sumenep juga menyediakan makanan tradisional. “Kami tidak menyesal datang ke Sumenep. Sepertinya sudah siap menyambut kami dan kami merasa dihormati,” imbuh Marieke.

Kesiapan Pemkab Sumenep menyongsong Visit 2018 sudah cukup matang. Tidak hanya siap menyambut wisatawan domestik saja, namun Sumenep juga dipastikan siap menyambut wisatawan asing.

Sejauh ini, Pemkab Sumenep sudah menyiapkan sejumlah pemandu wisata yang bisa bahasa Inggris aktif. Sehingga para wisatawan tidak perlu kebingungan untuk mendapatkan penjelasan.

Tidak hanya itu, Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) juga menyediakan musik tradisional hingga musik kesukaan para wisman.

Tarian budaya dengan pakaian ala Keraton dan suara gamelan khas Keraton yang mengiringi juga tak kalah menjadi daya pikat. Selain itu, budaya Sapi Sono’ dan Kerapan Sapi juga disuguhkan kepada para wisman. Adalwolf Wins, wisman asal Jerman mengaku kepincut dengan kebudayaan di Sumenep.

Ia mengaku tertarik ke Sumenep karena sebelumnya telah searching tentang Sumenep melaluiintenet dan dari beberapa temannya yang telah berkunjung ke Sumenep.

Diakui, Sumenep tidak hanya terkenal tempat wisata Keraton dan Kerapan Sapi maupun Sapi Sono’. Namun Sumenep dikenal banyak pantainya. “Kami tertarik untuk datang lagi ke Sumenep. Masih banyak tempat yang belum kami datangi,”ucapnya.

Kadisbudparpora Sumenep Sufiyanto mengatakan, akan terus mengembangkan pariwisata di Sumenep.

Potensi wisata di Kota Sumekar akan terus digali menyongsong Visit 2018. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan semua lokasi wisata. Termasuk wisata baru yang terus bermunculan,” katanya.

Pemerintah tidak akan main-main dalam pengembangan wisata. Konsep Visit 2018 menjadi salah satu tujuan pembangunan.

 Kabupaten Sumenep diharapkan bisa menjadi kota pariwisata. Sebab di Sumenep, berbagai jenis pariwisata ada dan tersedia untuk pengunjung domestik maupun mancanegara. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/