28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 1:49 AM WIB

Terkena Dampak Covid-19, Ratusan Karyawan Hotel di Jembrana Dirumahkan

NEGARA – Dampak penyebaran Covid-19 merembet kemana-mana. Salah satunya ke sektor pariwisata. Sejumlah hotel dan restoran di Jembrana dikabarkan merumahkan karyawan.

Hingga kemarin, sudah ada 253 orang karyawan hotel di Jembrana. Diperkirakan akan menambah lagi hotel yang merumahkan karyawan karena situasi penyebaran virus corona belum menentu.

Ketua BPC PHRI Kabupaten Jembrana I Nyoman Suantaya mengatakan, sejak sebulan terakhir kunjungan wisatawan menurun drastis sehingga akomodasi wisata terutama hotel juga mengalami penurunan.

Bahkan, secara bertahap banyak hotel merumahkan karyawannya. “Dalam situasi seperti ini terpaksa hotel yang terdampak, karyawan dirumahkan,” jelas Nyoman Suantaya.

Menurutnya, jumlah karyawan yang dirumahkan sementara secara bertahap. Dalam sebulan terakhir hingga 5 April lalu, sudah ada 253 orang karyawan yang dirumahkan.

Mereka adalah karyawan dari 14 hotel yang ada di Jembrana. “Mungkin juga akan ada penambahan, karena ada beberapa hotel yang terdampak

tapi belum memberikan info pada kita (PHRI) Jembrana. Situasi yang cukup sulit bagi kita semua. Dan semoga cepat berlalu,” jelasnya.

Pihaknya sudah mendapat informasi mengenai insentif bagi karyawan hotel yang dirumahkan. Insentif tersebut sangat diharapkan karena karyawan sudah tidak bisa bekerja lagi.

Akan tetapi kembali pada pengelola dan pemilik hotel agar melaporkan pada dinas terkait. Mengenai karyawan hotel yang dirumahkan, harapannya setelah situasi normal bisa dipekerjakan lagi.

“Mungkin kita bahas setelah situasi membaik,” ujarnya. Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja

(PMPSPTK) Jembrana I Komang Suparta mengatakan, dari hasil pendataan beberapa perusahaan di Jembrana masih beroperasi, terutama industri.

Namun, sistem kerja dengan shift dan mendapatkan upah sesuai waktu kerja. Begitu juga halnya hotel dan restoran masih

ada yang beroperasi namun ada karyawan yang terpaksa dirumahkan karena dampak kondisi kunjungan tamu yang anjlok.

“Kalau perusahaan masih beroperasi, tapi ada beberapa yang mengetatkan ikat pinggang dengan merumahkan karyawan. Terutama sektor pariwisata yakni hotel, “ujarnya.

Di Jembrana yang melaporkan telah merumahkan karyawannya baru dua hotel. Satu di Medewi dan satu hotel di Kota Negara.

Total karyawan yang dirumahkan akibat dampak Covid-19 ini mencapai 64 orang.  Jumlah itu menurutnya bisa bertambah karena melihat situasi yang masih sepi. 

NEGARA – Dampak penyebaran Covid-19 merembet kemana-mana. Salah satunya ke sektor pariwisata. Sejumlah hotel dan restoran di Jembrana dikabarkan merumahkan karyawan.

Hingga kemarin, sudah ada 253 orang karyawan hotel di Jembrana. Diperkirakan akan menambah lagi hotel yang merumahkan karyawan karena situasi penyebaran virus corona belum menentu.

Ketua BPC PHRI Kabupaten Jembrana I Nyoman Suantaya mengatakan, sejak sebulan terakhir kunjungan wisatawan menurun drastis sehingga akomodasi wisata terutama hotel juga mengalami penurunan.

Bahkan, secara bertahap banyak hotel merumahkan karyawannya. “Dalam situasi seperti ini terpaksa hotel yang terdampak, karyawan dirumahkan,” jelas Nyoman Suantaya.

Menurutnya, jumlah karyawan yang dirumahkan sementara secara bertahap. Dalam sebulan terakhir hingga 5 April lalu, sudah ada 253 orang karyawan yang dirumahkan.

Mereka adalah karyawan dari 14 hotel yang ada di Jembrana. “Mungkin juga akan ada penambahan, karena ada beberapa hotel yang terdampak

tapi belum memberikan info pada kita (PHRI) Jembrana. Situasi yang cukup sulit bagi kita semua. Dan semoga cepat berlalu,” jelasnya.

Pihaknya sudah mendapat informasi mengenai insentif bagi karyawan hotel yang dirumahkan. Insentif tersebut sangat diharapkan karena karyawan sudah tidak bisa bekerja lagi.

Akan tetapi kembali pada pengelola dan pemilik hotel agar melaporkan pada dinas terkait. Mengenai karyawan hotel yang dirumahkan, harapannya setelah situasi normal bisa dipekerjakan lagi.

“Mungkin kita bahas setelah situasi membaik,” ujarnya. Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja

(PMPSPTK) Jembrana I Komang Suparta mengatakan, dari hasil pendataan beberapa perusahaan di Jembrana masih beroperasi, terutama industri.

Namun, sistem kerja dengan shift dan mendapatkan upah sesuai waktu kerja. Begitu juga halnya hotel dan restoran masih

ada yang beroperasi namun ada karyawan yang terpaksa dirumahkan karena dampak kondisi kunjungan tamu yang anjlok.

“Kalau perusahaan masih beroperasi, tapi ada beberapa yang mengetatkan ikat pinggang dengan merumahkan karyawan. Terutama sektor pariwisata yakni hotel, “ujarnya.

Di Jembrana yang melaporkan telah merumahkan karyawannya baru dua hotel. Satu di Medewi dan satu hotel di Kota Negara.

Total karyawan yang dirumahkan akibat dampak Covid-19 ini mencapai 64 orang.  Jumlah itu menurutnya bisa bertambah karena melihat situasi yang masih sepi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/