29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:02 AM WIB

Netizen Ngotot Ingin Pantai Dibuka, Koster: Dibuka Setelah Bali Sehat

DENPASAR – Meski Gubernur Bali I Wayan Koster tak henti-hentinya mengintruksikan agar masyarakat bersatu padu menguatkan disiplin dan menerapkan protokol pencegahan Covid-19, jumlah kumulatif pasien positif terus bertambah.

Puncaknya terjadi Sabtu (6/6). Dalam sehari terdata 33 kasus baru. Terdiri atas 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), 12 orang imported case Indonesia, 17 orang transmisi lokal, dan 2 WNA.

Minggu (7/6) penambahan kembali terjadi sebanyak 25 kasus, dan Senin (8/6) kemarin sebanyak 12 kasus. Menyikapi hal tersebut, Gubernur Koster mengajak masyarakat bersama bergandengan tangan menjaga Pulau Dewata.

“Pujian dari Presiden RI Joko Widodo terkait keberhasilan penanganan penyebarluasan Covid-19 di Bali tidak boleh membuat pemerintah dan masyarakat lengah.

Sebaliknya justru semakin aktif, semangat, bekerja keras, bersinergi, berkolaborasi, dan menjauhkan sikap-sikap negatif, khususnya terkait penanganan Covid-19,” ucap Gubernur Koster.

Koster menyebut aparatur Pemprov Bali dan kabupaten/kota siap merespons kasus transmisi lokal. Agar kerja keras gugus tugas dan satgas gotong royong

yang melibatkan komponen desa adat, khususnya pecalang tak sia-sia, Koster meminta dukungan dari semua pihak agar Bali segera “sehat”.

Dirinya tak menampik Bali masih menjadi objek pariwisata idaman wisatawan. Namun, karena kasus Covid-19 belum selesai, objek pariwisata belum bisa dibuka.

“Saya selalu berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Kepala BNPB, red), Doni Monardo bahwa objek wisata yang kini dibuka untuk tahap satu

berjumlah 102 kabupaten/kota yang sama sekali tidak terjangkit Covid-19. Bali tidak termasuk yang dibuka,” ucap Koster.

Untuk diketahui, masyarakat Bali mulai berkicau di media sosial setelah dikurung di rumah berbulan-bulan. Mereka mengaku stress terus diam di rumah.

Mereka berharap pantai-pantai di Bali Kembali dibuka untuk tempat refreshing. Toh, beberapa area public, seperti lapangan Renon, kembali dipadati masyarakat untuk beraktivitas.

Namun, agar objek pariwisata kembali dibuka dan denyut nadi perekonomian hidup, Koster malah mengajak masyarakat untuk tetap optimis; jangan putus asa.

Terangnya, pariwisata Bali pasti dibuka setelah Bali sehat. Makin cepat sehat, makin baik.

Terkait dibukanya kembali layanan pemerintahan di seluruh Bali sejak Jumat (5/6) lalu, Koster menyebut mengacu SE No.730/9899/MP/BKD tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Instansi Pemerintah.

“Untuk sektor-sektor lain kita belum buka. Apalagi pendidikan; apalagi pariwisata. Untuk pariwisata perlu dicatat sampai saat ini masih berlaku peraturan

Menteri Hukum dan HAM mengenai larangan orang asing bepergian ke Indonesia, termasuk transit. Jadi untuk membuka pariwisata, pertama harus betul-betul Bali ini sehat.

Artinya tingkat kesembuhan dan tingkat kita dalam mengendalikan kasus Covid-19 betul-betul sudah baik,” ucap Koster optimis sembari menyebut sudah berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata Provinsi Bali dan Kabupaten Badung. 

DENPASAR – Meski Gubernur Bali I Wayan Koster tak henti-hentinya mengintruksikan agar masyarakat bersatu padu menguatkan disiplin dan menerapkan protokol pencegahan Covid-19, jumlah kumulatif pasien positif terus bertambah.

Puncaknya terjadi Sabtu (6/6). Dalam sehari terdata 33 kasus baru. Terdiri atas 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), 12 orang imported case Indonesia, 17 orang transmisi lokal, dan 2 WNA.

Minggu (7/6) penambahan kembali terjadi sebanyak 25 kasus, dan Senin (8/6) kemarin sebanyak 12 kasus. Menyikapi hal tersebut, Gubernur Koster mengajak masyarakat bersama bergandengan tangan menjaga Pulau Dewata.

“Pujian dari Presiden RI Joko Widodo terkait keberhasilan penanganan penyebarluasan Covid-19 di Bali tidak boleh membuat pemerintah dan masyarakat lengah.

Sebaliknya justru semakin aktif, semangat, bekerja keras, bersinergi, berkolaborasi, dan menjauhkan sikap-sikap negatif, khususnya terkait penanganan Covid-19,” ucap Gubernur Koster.

Koster menyebut aparatur Pemprov Bali dan kabupaten/kota siap merespons kasus transmisi lokal. Agar kerja keras gugus tugas dan satgas gotong royong

yang melibatkan komponen desa adat, khususnya pecalang tak sia-sia, Koster meminta dukungan dari semua pihak agar Bali segera “sehat”.

Dirinya tak menampik Bali masih menjadi objek pariwisata idaman wisatawan. Namun, karena kasus Covid-19 belum selesai, objek pariwisata belum bisa dibuka.

“Saya selalu berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Kepala BNPB, red), Doni Monardo bahwa objek wisata yang kini dibuka untuk tahap satu

berjumlah 102 kabupaten/kota yang sama sekali tidak terjangkit Covid-19. Bali tidak termasuk yang dibuka,” ucap Koster.

Untuk diketahui, masyarakat Bali mulai berkicau di media sosial setelah dikurung di rumah berbulan-bulan. Mereka mengaku stress terus diam di rumah.

Mereka berharap pantai-pantai di Bali Kembali dibuka untuk tempat refreshing. Toh, beberapa area public, seperti lapangan Renon, kembali dipadati masyarakat untuk beraktivitas.

Namun, agar objek pariwisata kembali dibuka dan denyut nadi perekonomian hidup, Koster malah mengajak masyarakat untuk tetap optimis; jangan putus asa.

Terangnya, pariwisata Bali pasti dibuka setelah Bali sehat. Makin cepat sehat, makin baik.

Terkait dibukanya kembali layanan pemerintahan di seluruh Bali sejak Jumat (5/6) lalu, Koster menyebut mengacu SE No.730/9899/MP/BKD tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Instansi Pemerintah.

“Untuk sektor-sektor lain kita belum buka. Apalagi pendidikan; apalagi pariwisata. Untuk pariwisata perlu dicatat sampai saat ini masih berlaku peraturan

Menteri Hukum dan HAM mengenai larangan orang asing bepergian ke Indonesia, termasuk transit. Jadi untuk membuka pariwisata, pertama harus betul-betul Bali ini sehat.

Artinya tingkat kesembuhan dan tingkat kita dalam mengendalikan kasus Covid-19 betul-betul sudah baik,” ucap Koster optimis sembari menyebut sudah berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata Provinsi Bali dan Kabupaten Badung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/