DENPASAR – Bertahan sampai usia 20 tahun bagi sebuah band bukanlah sesuatu yang mudah apalagi dengan minimnya perubahan line up.
Namun, Shaggydog telah membuktikan bahwa mereka mampu mempertahankan tali yang mengikat erat dalam sebuah konsensus berwujud sebuah grup musik.
Sempat diprediksi tidak akan bisa bertahan setelah era musik Ska berlalu, tapi band yang berasal dari kampung pinggir sungai Code, Sayidan, Jogja ini mampu beradaptasi.
Keluarnya mereka dari major label untuk kemudian mendirikan label sendiri, DoggyHouse Records, jadi salah satu cara mereka memberikan wadah bagi band lain untuk berkreasi.
Album terbaru mereka Putra Nusantara dirilis via toko musik digital pada 17 Agustus 2016. Sementara format CD dan bokset CD dengan wadah bakpia tanggal 10 November 2016.
Terakhir format piringan hitam pada 22 April 2017. Setelah 6 tahun vakum merilis album, Putra Nusantara merupakan bukti bahwa mereka masih bisa berkreasi disela jadwal manggung yang padat.
Belum lagi dengan ganjaran piala AMI Awards 2017 yang berhasil mereka bawa pulang dari kategori Karya Produksi Reggae/SKA/Rocksteady melalui lagu Rock Da Mic.
Nah, untuk merayakan 20 tahun berkarya, Shaggydog kembali menggelar konser tunggal. Ya, band band beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik dan Yoyo ini kembali berencana menggelar konser.
Terakhir mereka menggelar konser 2016 lalu. Mereka berencana menggelar konser spesial ulang tahun ke 20 di kota kelahiran mereka, Yogyakarta di tanggal 13 Desember mendatang.
Martinus Indra Hermawan, manager DoggyHouse Records mengatakan, konser ini akan menampilkan lagu-lagu hits Shaggydog.
“Tidak hanya bersenang-senang dalam euphoria 20 tahun berdirinya band ini, Shaggydog juga mengajak siapapun yang datang untuk menyisihkan rejeki mereka bagi para korban
bencana alam di Yogyakarta yang bisa diberikan melalui kotak donasi selama konser berlangsung atau transfer ke rekening,” kata Martinus.