25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:55 AM WIB

New Normal, Praktisi Pariwisata Buleleng Bersiap Sambut Wisatawan

SINGARAJA – Para praktisi pariwisata di Kabupaten Buleleng, menyatakan siap membuka kembali kantong-kantong pariwisata di Bali Utara. 

Kini para praktisi masih menanti keputusan dari Gubernur Bali Wayan Koster, untuk membuka kembali daya tarik wisata (DTW) yang ada di Kabupaten Buleleng.

Kemarin para praktisi pariwisata dan pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) melakukan rapat di Dinas Pariwisata Buleleng. 

Mereka membahas penerapan protokol kesehatan dan penyiapan sarana prasarana, jelang diberlakukannya new normal di Provinsi Bali.

Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa mengatakan, saat ini para praktisi sebenarnya sudah sangat siap. Selama dua bulan terakhir, para praktisi harus tiarap dari aktifitas pelayanan pada wisatawan.

Menurutnya, para pengelola hotel sudah menyiapkan protokol khusus dalam pelayanan wisatawan. 

“Protap pelayanan sudah kami siapkan. Bahkan prosedur penjemputan dari bandara sampai dia kembali ke negaranya juga sudah siap,” kata Suardipa.

Hanya saja dalam waktu dekat ini diprediksi tidak ada wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali. Sebab penerbangan dari luar negeri juga masih ditutup. 

Selain itu, pasar wisatawan dari Eropa dan Australia, juga belum menunjukkan tanda-tanda mereka akan ke Bali dalam waktu dekat ini.

“Mereka belum berani keluar dari negaranya. Kalau toh mau ke Bali, mereka pasti klik (informasi) dulu. 

Berapa kasusnya di Indonesia, berapa di Bali. Sedangkan kasus kita di Indonesia kan naik terus. Makanya perlu partisipasi kita bersama, biar angkanya cepat turun,” kata Suardipa.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana mengatakan, pihaknya meminta agar para pengelola daya tarik wisata (DTW) dan akomodasi pariwisata segera menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan. 

Seperti menyediakan masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan. “Jadi saat nanti dari provinsi menyatakan DTW sudah boleh buka, 

pengelola ya tinggal membuka saja. Tidak lagi kelimpungan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan,” katanya.

Lebih lanjut Sudama mengatakan, untuk tahap awal pariwisata di Buleleng tak mengincar pasar wisatawan mancanegara. 

Melainkan wisatawan domestik. Itu pun bukan wisatawan yang berasal dari luar Bali. Mengingat kasus di luar Pulau Bali terus menunjukkan trend peningkatan.

“Sasaran kami itu masyarakat lokal yang sudah rindu ingin rekreasi. Kami tidak memikirkan tamu dari luar dulu. 

Intinya kita harus siap-siap dulu, jadi ketika diberlakukan putusan boleh buka, ya tinggal buka saja,” demikian Sudama.

SINGARAJA – Para praktisi pariwisata di Kabupaten Buleleng, menyatakan siap membuka kembali kantong-kantong pariwisata di Bali Utara. 

Kini para praktisi masih menanti keputusan dari Gubernur Bali Wayan Koster, untuk membuka kembali daya tarik wisata (DTW) yang ada di Kabupaten Buleleng.

Kemarin para praktisi pariwisata dan pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) melakukan rapat di Dinas Pariwisata Buleleng. 

Mereka membahas penerapan protokol kesehatan dan penyiapan sarana prasarana, jelang diberlakukannya new normal di Provinsi Bali.

Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa mengatakan, saat ini para praktisi sebenarnya sudah sangat siap. Selama dua bulan terakhir, para praktisi harus tiarap dari aktifitas pelayanan pada wisatawan.

Menurutnya, para pengelola hotel sudah menyiapkan protokol khusus dalam pelayanan wisatawan. 

“Protap pelayanan sudah kami siapkan. Bahkan prosedur penjemputan dari bandara sampai dia kembali ke negaranya juga sudah siap,” kata Suardipa.

Hanya saja dalam waktu dekat ini diprediksi tidak ada wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali. Sebab penerbangan dari luar negeri juga masih ditutup. 

Selain itu, pasar wisatawan dari Eropa dan Australia, juga belum menunjukkan tanda-tanda mereka akan ke Bali dalam waktu dekat ini.

“Mereka belum berani keluar dari negaranya. Kalau toh mau ke Bali, mereka pasti klik (informasi) dulu. 

Berapa kasusnya di Indonesia, berapa di Bali. Sedangkan kasus kita di Indonesia kan naik terus. Makanya perlu partisipasi kita bersama, biar angkanya cepat turun,” kata Suardipa.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana mengatakan, pihaknya meminta agar para pengelola daya tarik wisata (DTW) dan akomodasi pariwisata segera menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan. 

Seperti menyediakan masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan. “Jadi saat nanti dari provinsi menyatakan DTW sudah boleh buka, 

pengelola ya tinggal membuka saja. Tidak lagi kelimpungan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan,” katanya.

Lebih lanjut Sudama mengatakan, untuk tahap awal pariwisata di Buleleng tak mengincar pasar wisatawan mancanegara. 

Melainkan wisatawan domestik. Itu pun bukan wisatawan yang berasal dari luar Bali. Mengingat kasus di luar Pulau Bali terus menunjukkan trend peningkatan.

“Sasaran kami itu masyarakat lokal yang sudah rindu ingin rekreasi. Kami tidak memikirkan tamu dari luar dulu. 

Intinya kita harus siap-siap dulu, jadi ketika diberlakukan putusan boleh buka, ya tinggal buka saja,” demikian Sudama.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/