MANGUPURA – Delapan bulan berjalan di tahun 2019, jumlah penumpang yang dilayani Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyentuh angka 15,7 juta penumpang.
Jumlah total penumpang sebanyak 15.719.757 jiwa. Jika diprosentase angkanya pada 2019 mengalami pertumbuhan 0,5 persen dibanding dengan catatan di tahun 2018.
Pasalnya, selama periode pencatatan yang sama di tahun lalu, jumlah penumpang yang tercatat keluar masuk Pulau Bali melalui jalur udara sebanyak 15.640.887 penumpang.
Dengan perbandingan tersebut, jumlah penumpang selama periode pencatatan Januari hingga Agustus 2019 mengalami pertumbuhan
sebanyak 78.870 penumpang, atau tumbuh sebesar 0,5 persen dibanding dengan periode pencatatan yang sama di tahun 2018 silam.
“Perlahan tapi pasti, jumlah penumpang di tahun 2019 ini mulai kembali mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan catatan di tahun 2018 lalu.
Hal ini tentu cukup positif bagi Bali,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Herry A.Y. Sikado kemarin.
Kata dia, berdasar data jumlah penumpang rute internasional mendominasi dibandingkan penumpang rute domestik.
Sebanyak 9.116.229 penumpang yang menumpang pesawat rute internasional mutlak mengungguli jumlah penumpang rute domestik, yang berjumlah 6.603.528 penumpang.
“Khusus untuk rute internasional, jumlah penumpang rute ini selama tahun 2019 ini mengalami pertumbuhan yang sangat positif, yaitu mencapai 10 persen.
Kondisi ini terjadi sebagai dampak berantai dari maraknya maskapai yang membuka rute internasional selama tahun 2019 ini,” tambahnya.
Meskipun demikian, untuk jumlah penumpang rute domestik selama Januari hingga Agustus tahun ini masih mengalami penurunan.
Dengan jumlah penumpang sebanyak 7.367.260 pada rute domestik selama delapan bulan pencatatan di tahun 2018 lalu, jika dilakukan komparasi dengan catatan di periode yang sama tahun ini, maka terdapat penurunan sebesar 11 persen.
Hal yang sama turut terjadi pada pencatatan pergerakan pesawat udara. “Memang benar telah terjadi penurunan jumlah pergerakan pesawat dan jumlah penumpang di rute domestik
di periode Januari-Agustus 2019 dibanding dengan periode yang sama di tahun lalu. Namun demikian, penurunan ini tidak terlalu berdampak buruk
pada operasional bandar udara, karena hal ini diimbangi dengan jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat pada rute internasional yang tercatat stabil,” jelasnya.
Berbeda dengan catatan Dinas Pariwisata (Dispar) Badung. Kendati di Bandara telah melayani 15.719.757 jiwa penumpang atau mengalami pertumbuhan, tetapi tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Badung cenderung turun.
Hingga bulan Agustus 2019, total kunjungan wisatawan baru sebanyak 4.009.157 orang. Padahal, pada periode yang sama tahun 2018 mencapai 4.350.996 orang.
“Iya, perlu kita genjot lagi untuk promosi agar terus eksis (Badung) sebagai destinasi favorit di dunia,” ujar Kepala Dispar Kabupaten Badung I Made Badra.
Birokrat asal Kuta ini juga menyoroti kondisi pariwisata secara umum di Bali. Sebab, sebagai salah daerah wisata dunia ternyata masih kalah jauh dari negara tetangga seperti Thailand.
Malah, Bangkok sebagai Ibu Kota Thailand baru-baru ini dinobatkan sebagai destinasi wisata paling populer di dunia tahun 2019, dalam peringkat tahunan oleh masterCard Inc.
Bahkan, Bali masih kalah populer dengan Paris, London, Dubai, Singapura, Kuala Lumpur, New York, Istanbul, Tokyo, dan Antalya.
Posisi Bali hanya berada pada posisi 19. “Kami sedang menyusun strategi dan rencana anggaran dengan Komisi II DPRD Badung,
untuk membikin program yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali secara umum, ke Badung khususnya,” pungkasnya.