GIANYAR – Festival tahunan Globali kembali digelar di Taman Nusa kemarin (10/12) hingga (12/12) besok.
Kali ini, ada 150 seniman terlibat untuk menyemarakkan festival tahunan itu. Tujuan festival ini untuk menumbuhkan cinta budaya dan memberi dampak bagi kemajuan pariwisata di Bali.
Perwakilan Yayasan Pancer Langit Gede Agus Suparta menyatakan, pihaknya membawa 150 seniman.
“Ada mahasiswa dan pelaku wisata terlibat di sini. Para pengunjung akan disuguhkan beragam penampilan,” ujar Gede Agus Suparta, usai pembukaan festival.
Beragam penampilan digelar, mulai karnaval, pertunjukkan seni, orasi budaya, work shop hingga anugerak budaya.
“Festival ini bagi kami membangkitkan energi wisata. Semoga bisa meningkatkan daya tarik wisata Indonesia,” jelasnya.
Diakui, Festival Globali pertama pada 2017 lalu dicanangkan untuk membangkitkan pariwisata pascaerupsi Gunung Agung.
“Tahun lalu kami mediasi pengungsi dari bencana. Mereka memiliki motivasi untuk bangkit. Tahun ini, fokus ke edukasi pengelolaan festival dan kenali wawasan budaya Nusantara,” terangnya.
Staf Ahli Kementerian Pariwisata Taufik Hasan menyatakan, nama Globali terdiri dari kata global dan Bali. “Ini dari Bali untuk dunia. Dan Globali, global dan saya jadi hubungan dunia dan individu,” terangnya.
Diakui, saat terjadi bencana pada tahun lalu, Festival Globali ini berperan besar untuk menggeliatkan kembali pariwisata di Bali dan Indonesia.
“Maka kami saat itu buat festival. Kali ini, festival kembali dilanjutkan. Dan tempat permanen Festival Globali ditetapkan di Taman Nusa,” tukasnya.