SEMARAPURA – Guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Klungkung, berbagai kegiatan akan digelar di tahun 2019 untuk mempromosikan industri pariwisata Gumi Serombotan ini.
Bahkan, anggaran yang disiapkan untuk kegiatan promosi pariwisata Kabupaten Klungkung di tahun 2019 ini, hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung I Nengah Sukasta kemarin mengungkapkan, untuk kegiatan promosi pariwisata Kabupaten Klungkung di tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp 3,32 miliar lebih.
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar Rp 1,8 miliar meski yang terealisasi hanya berkisar Rp 570 juta.
Minimnya realisasi anggaran promosi lantaran adanya pembatalan sejumlah kegiatan festival seperti Festival Semarapura, dan Festival Nusa Penida.
“Yang kemarin tahun 2018 ada beberapa festival yang batal,” kata Sukasta. Menurutnya, peningkatan penganggaran kegiatan promosi pariwisata di tahun 2019 ini,
selain mempertimbangkan inflasi juga karena adanya penambahan dua kegiatan promosi dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2019 mendatang akan ada enam kegiatan promosi. Seperti Festival Nusa Penida, Festival Semarapura, Landmark di Desa Kutampi, Nusa Penida, Apkasi di luar Bali, Majapahit Travel Mart, dan Atraksi Sct.
“Majapahit Travel Mart dan Landmark di Kutampi merupakan kegiatan promosi tambahan di tahun 2019,” ungkap mantan Kadis Perhubungan ini.
Meski anggaran promosi pariwisata mengalami peningkatan cukup signifikan, menurutnya tidak ada kegiatan promosi pariwisata di luar negeri yang akan dilakukan di tahun 2019.
Lantaran anggaran Rp 3,3 miliar tersebut tidak mencukupi untuk melakukan promosi di luar negeri.
Sehingga pihaknya berharap Pemkab Badung yang setiap tahun menggelar kegiatan promosi pariwisata di luar negeri juga turut mempromosikan Kabupaten Klungkung sebagai kabupaten penunjang.
“Tahun-tahun sebelumnya sudah ada pembicaraan terkait hal itu dengan Pemkab Badung. Sebab Pemkab Klungkung
tidak pernah sama sekali melakukan kegiatan promosi pariwisata ke luar negeri karena keterbatasan anggaran,” terangnya.
Dengan berbagai kegiatan promosi yang akan dilakukan di tahun 2019, pihaknya berharap target kunjungan dan PAD dari sektor pariwisata dapat terealisasi.
Untuk target kunjungan di tahun 2019 mencapai 543.979 orang. Sementara target PAD sebesar Rp 7 miliar lebih.
“Sampai saat ini wisatawan Tiongkok cukup banyak berkunjung ke Nusa Penida meski untuk melakukan wisata bahari
hanya sehari saja. Sementara wisatawan yang kerap menginap beberapa hari adalah wisatawan Eropa,” tandasnya.