32.6 C
Jakarta
25 April 2024, 13:28 PM WIB

New Normal, Turis Masih Sepi, Pedagang Lovina Buka Lapak Setengah Hari

SINGARAJA – Kendati sudah memasuki era tatanan kehidupan baru, para pedagang di objek wisata di sepanjang pantai Lovina, Singaraja masih setengah hati membuka lapak jualan mereka.

Penyebabnya karena kondisi tamu ke Lovina masih sepi. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, para pedagang-pedagang yang menjual ragam aksesoris, baju pantai dan baju oleh-oleh khas Bali masih belum beroprasi.

Meski beberapa pedagang sudah membuka, hanya sebatas membersihkan dagangan mereka, belum resmi buka 100 persen.

“Saya buka, tapi setengah hari. itupun buka sekali seminggu hanya untuk melihat keadaan Lovina. Ini coba-coba,

new normal benar tamu ada atau tidak,” ungkap Komang Ayu, salah satu pedagang yang berjualan aksesoris dan baju di pantai Lovina.

Dikatakan Komang Ayu, dari puluhan pedagang yang ada baru hanya tiga pedagang mau membuka dagangan mereka.

Dirinya pun membuka dagangan hanya sebatas untuk membersihkan dagangan. “Yang pedagang lain tidak mau buka dengan alasan sepi tamu,

tak ada pembeli dan biaya operasional untuk penjaga toko yang harus mereka keluarkan,” ungkapnya.

Diakui Komang Ayu, sebagian besar pedagang di Lovina menggantungkan hasil jualan dari penjualan cinderamata, baju pantai dan bali serta aksesoris lainnya.

Dulunya dia mampu meraup penjualan sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta setiap harinya sebelum pandemi Covid-19 mewabah.

“Hari ini sudah 4 bulan lebih kami menganggur sama sekali tidak ada pemasukkan,” keluhnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Pariwisata Lovina Made Kardika mengaku masih setengah para pelaku wisata dan pedagang di Lovina untuk membuka usaha mereka.

Namanya saja new normal dan mulai 9 Juli lalu, namun kenyataan di lapangan tamu masih sepi.

Masih sepi tamunya, maka tak heran banyak pelaku pariwisata yang urung membuka bisnis pariwisata mereka.

“Kalau untuk hotel yang buka sudah buka di Lovina seperti Aneka, Adirama baru itu yang saya ketahui.

Pedagang cinderamata ada yang buka. Tapi tidak buka total. Mereka setengah hari saja sudah tutup,” ungkap Made Kardika.

Dia melanjutkan kondisi seperti ini dengan masih sepi tamu asing dan domestik yang datang ke Lovina sampai kapan akan mulai ramai kembali. Pihaknya tidak dapat memprediksi.

“Selama pandemi Covid-19 masih ada bisa saja masih sepi tamu. Kami buka, namun Covid-19 masih tinggi di Bali. Ya tamu tidak akan mau datang, mereka juga khawatir tertular virus ini,” pungkasnya. 

SINGARAJA – Kendati sudah memasuki era tatanan kehidupan baru, para pedagang di objek wisata di sepanjang pantai Lovina, Singaraja masih setengah hati membuka lapak jualan mereka.

Penyebabnya karena kondisi tamu ke Lovina masih sepi. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, para pedagang-pedagang yang menjual ragam aksesoris, baju pantai dan baju oleh-oleh khas Bali masih belum beroprasi.

Meski beberapa pedagang sudah membuka, hanya sebatas membersihkan dagangan mereka, belum resmi buka 100 persen.

“Saya buka, tapi setengah hari. itupun buka sekali seminggu hanya untuk melihat keadaan Lovina. Ini coba-coba,

new normal benar tamu ada atau tidak,” ungkap Komang Ayu, salah satu pedagang yang berjualan aksesoris dan baju di pantai Lovina.

Dikatakan Komang Ayu, dari puluhan pedagang yang ada baru hanya tiga pedagang mau membuka dagangan mereka.

Dirinya pun membuka dagangan hanya sebatas untuk membersihkan dagangan. “Yang pedagang lain tidak mau buka dengan alasan sepi tamu,

tak ada pembeli dan biaya operasional untuk penjaga toko yang harus mereka keluarkan,” ungkapnya.

Diakui Komang Ayu, sebagian besar pedagang di Lovina menggantungkan hasil jualan dari penjualan cinderamata, baju pantai dan bali serta aksesoris lainnya.

Dulunya dia mampu meraup penjualan sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta setiap harinya sebelum pandemi Covid-19 mewabah.

“Hari ini sudah 4 bulan lebih kami menganggur sama sekali tidak ada pemasukkan,” keluhnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Pariwisata Lovina Made Kardika mengaku masih setengah para pelaku wisata dan pedagang di Lovina untuk membuka usaha mereka.

Namanya saja new normal dan mulai 9 Juli lalu, namun kenyataan di lapangan tamu masih sepi.

Masih sepi tamunya, maka tak heran banyak pelaku pariwisata yang urung membuka bisnis pariwisata mereka.

“Kalau untuk hotel yang buka sudah buka di Lovina seperti Aneka, Adirama baru itu yang saya ketahui.

Pedagang cinderamata ada yang buka. Tapi tidak buka total. Mereka setengah hari saja sudah tutup,” ungkap Made Kardika.

Dia melanjutkan kondisi seperti ini dengan masih sepi tamu asing dan domestik yang datang ke Lovina sampai kapan akan mulai ramai kembali. Pihaknya tidak dapat memprediksi.

“Selama pandemi Covid-19 masih ada bisa saja masih sepi tamu. Kami buka, namun Covid-19 masih tinggi di Bali. Ya tamu tidak akan mau datang, mereka juga khawatir tertular virus ini,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/