27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:01 AM WIB

Pertahankan Eksistensi Tukad Unda, Tambah Wisata Atraksi

RadarBali.com – Meski belum menggandeng agen perjalanan, kunjungan wisatawan ke Tukad Unda, objek wisata air andalan di Desa Paksebali, Klungkung cukup tinggi.

Per hari, objek wisata ini dikunjungi kurang lebih 150 wisatawan. Perbekel Paksebali Putu Ariadi mengungkapkan, pemandangan air terjun pada sebuah bendungan membuat Tukad Unda menjadi salah satu objek wisata di Klungkung yang banyak dikunjungi wisatawan Asia.

Biasanya wisatawan berkunjung ke Tukad Unda untuk menikmati keindahan air terjun sambil mengabadikannya dalam sebuah foto selfie atau bahkan untuk kebutuhan foto pre-weeding.

“Rata-rata per hari itu sekitar 150-200 wisatawan dengan rata-rata pendapatan sekitar Rp 60 juta – 70 juta per bulan. Saat musim liburan, jumlah kunjungan bisa sampai 300-500 wisatawan,” ungkapnya.

Namun saat musim hujan, jumlah kunjungan akan mengalami penurunan sangat signifikan, bisa-bisa hanya 20 wisatawan per harinya.

Meski terjadi penurunan kunjungan wisatawan saat musim hujan, menurutnya, tidak sampai membuat pendapatan menjadi minus karena biaya operasional.

Sebab saat musim hujan masih ada event-event yang terselenggara di tempat tersebut seperti rapat dan kegiatan lainnya.

“Selain itu, kami juga memiliki restoran di kawasan Tukad Unda. Bahkan sekitar 50 persen lebih dari pendapatan yang kami dapatkan itu berasal dari restoran,” katanya.

Menyadari aktivitas selfie dan foto pre-weeding hanya bersifat sementara, dia mengaku akan mengembangkan objek wisata Tukad Unda dengan menambah berbagai fasilitas wisata lainnya yang bisa lebih bertahan lama dalam menarik minat wisatawan berkunjung.

Seperti menyediakan kolam permainan, wahana flying fox, dan lain-lain. “Terkait anggaran, kami sudah langsung ke Kementerian Pariwisata,” tandasnya.

RadarBali.com – Meski belum menggandeng agen perjalanan, kunjungan wisatawan ke Tukad Unda, objek wisata air andalan di Desa Paksebali, Klungkung cukup tinggi.

Per hari, objek wisata ini dikunjungi kurang lebih 150 wisatawan. Perbekel Paksebali Putu Ariadi mengungkapkan, pemandangan air terjun pada sebuah bendungan membuat Tukad Unda menjadi salah satu objek wisata di Klungkung yang banyak dikunjungi wisatawan Asia.

Biasanya wisatawan berkunjung ke Tukad Unda untuk menikmati keindahan air terjun sambil mengabadikannya dalam sebuah foto selfie atau bahkan untuk kebutuhan foto pre-weeding.

“Rata-rata per hari itu sekitar 150-200 wisatawan dengan rata-rata pendapatan sekitar Rp 60 juta – 70 juta per bulan. Saat musim liburan, jumlah kunjungan bisa sampai 300-500 wisatawan,” ungkapnya.

Namun saat musim hujan, jumlah kunjungan akan mengalami penurunan sangat signifikan, bisa-bisa hanya 20 wisatawan per harinya.

Meski terjadi penurunan kunjungan wisatawan saat musim hujan, menurutnya, tidak sampai membuat pendapatan menjadi minus karena biaya operasional.

Sebab saat musim hujan masih ada event-event yang terselenggara di tempat tersebut seperti rapat dan kegiatan lainnya.

“Selain itu, kami juga memiliki restoran di kawasan Tukad Unda. Bahkan sekitar 50 persen lebih dari pendapatan yang kami dapatkan itu berasal dari restoran,” katanya.

Menyadari aktivitas selfie dan foto pre-weeding hanya bersifat sementara, dia mengaku akan mengembangkan objek wisata Tukad Unda dengan menambah berbagai fasilitas wisata lainnya yang bisa lebih bertahan lama dalam menarik minat wisatawan berkunjung.

Seperti menyediakan kolam permainan, wahana flying fox, dan lain-lain. “Terkait anggaran, kami sudah langsung ke Kementerian Pariwisata,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/