29.1 C
Jakarta
23 November 2024, 11:33 AM WIB

Bepergian Keluar Negeri Jadi Trend, Bisnis Travelling Kian Menjanjikan

DENPASAR – Tren traveling ke luar negeri selama beberapa tahun belakangan kian meningkat, khususnya di kalangan millenial.

Bepergian ke berbagai negara di Asia Tenggara sampai Eropa kini bukan lagi menjadi barang mewah dan hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja.

Riset global yang dikeluarkan oleh World Travel and Tourism Council tahun 2018 menyebutkan, Asia kini menjadi benua dengan pertumbuhan sektor Travel dan Tourism tercepat dibanding negara-negara lainnya.

Dalam riset ini disebutkan Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan traveler tercepat sebesar 7,7 persen.

Managing Partner – Ideosource VC (penyedia jasa penyedia kebutuhan travelling berbasis teknologi) Edward Ismawan Chamdani mengatakan,

beberapa faktor yang mendukung meluasnya mobilitas traveler ke berbagai negara adalah semakin rendahnya hambatan para traveler bepergian keluar negeri.

Sekarang proses pembuatan paspor dan perizinan visa semakin mudah. Makin banyaknya pilihan penerbangan internasional dengan biaya terjangkau, dan tentunya rute-rute penerbangan langsung yang banyak dibuka setiap tahunnya.

“Peningkatan disposable income kelas menengah dan tren sharing cost juga ternyata cukup memberikan pengaruh pada gaya traveling masyarakat milenial saat ini,” tutur Ismawan Chamdani.

Ceruk bisnis pariwisata luar negeri sampai saat ini masih menjadi daya tarik tersendiri. Mengutip data data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi memprediksi tahun 2018 tren wisata ke luar negeri akan semakin naik.

“Selama tahun 2016 jumlah warga negara Indonesia yang ke luar negeri mencapai 8,4 juta orang dan melonjak di tahun 2017 mencapai 9,1 juta orang,” tuturnya.

Kenaikan jumlah wisatawan asal Indonesia kata Edward, juga semakin dipermudah dengan maraknya eksibisi wisata yang digelar oleh beragam maskapai ataupun perusahaan travel di Indonesia.

Sebut saja maskapai Garuda Indonesia yang rutin menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) dengan target pengunjung 80.000 orang dan total transaksi ratusan miliar di setiap fasenya.

 

DENPASAR – Tren traveling ke luar negeri selama beberapa tahun belakangan kian meningkat, khususnya di kalangan millenial.

Bepergian ke berbagai negara di Asia Tenggara sampai Eropa kini bukan lagi menjadi barang mewah dan hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja.

Riset global yang dikeluarkan oleh World Travel and Tourism Council tahun 2018 menyebutkan, Asia kini menjadi benua dengan pertumbuhan sektor Travel dan Tourism tercepat dibanding negara-negara lainnya.

Dalam riset ini disebutkan Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan traveler tercepat sebesar 7,7 persen.

Managing Partner – Ideosource VC (penyedia jasa penyedia kebutuhan travelling berbasis teknologi) Edward Ismawan Chamdani mengatakan,

beberapa faktor yang mendukung meluasnya mobilitas traveler ke berbagai negara adalah semakin rendahnya hambatan para traveler bepergian keluar negeri.

Sekarang proses pembuatan paspor dan perizinan visa semakin mudah. Makin banyaknya pilihan penerbangan internasional dengan biaya terjangkau, dan tentunya rute-rute penerbangan langsung yang banyak dibuka setiap tahunnya.

“Peningkatan disposable income kelas menengah dan tren sharing cost juga ternyata cukup memberikan pengaruh pada gaya traveling masyarakat milenial saat ini,” tutur Ismawan Chamdani.

Ceruk bisnis pariwisata luar negeri sampai saat ini masih menjadi daya tarik tersendiri. Mengutip data data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi memprediksi tahun 2018 tren wisata ke luar negeri akan semakin naik.

“Selama tahun 2016 jumlah warga negara Indonesia yang ke luar negeri mencapai 8,4 juta orang dan melonjak di tahun 2017 mencapai 9,1 juta orang,” tuturnya.

Kenaikan jumlah wisatawan asal Indonesia kata Edward, juga semakin dipermudah dengan maraknya eksibisi wisata yang digelar oleh beragam maskapai ataupun perusahaan travel di Indonesia.

Sebut saja maskapai Garuda Indonesia yang rutin menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) dengan target pengunjung 80.000 orang dan total transaksi ratusan miliar di setiap fasenya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/