32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 14:55 PM WIB

Kejar Pariwisata Berkualitas, Bali Genjot Turis Eropa, China Dominasi

KUTA – Kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Ngurah Rai selama sebelas bulan terakhir mulai terekap.

Bandara terpadat ketiga di Indonesia ini mencatatkan sebanyak 5.238.919 wisatawan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi pertumbuhan wisatawan mancanegara sebesar 382.837 wistawan, atau 7,31 persen.

Yang menarik, jumlah turis Tiongkok meski mengalami penurunan cukup signifikan beberapa bulan terakhir tapi tetap berada pada urutan teratas.

Ke depan, pihak bandara memiliki target khusus meningkatkan kunjungan turis asal Eropa. Maklum, selama ini di industri pariwisata mengenal turis Tiongkok tidak banyak memberikan masukan.

Jumlahnya banyak, namun perputaran uang tidak dinikmati industri pariwisata di Bali. Hal itu dibuktikan dengan ramainya praktik mafia pariwisata Tiongkok belakangan ini.

“Target 2019 adalah wisatawan Eropa lebih banyak datang ke Bali untuk memperoleh nilai tambah atas kualitas wisatawan,” ujar General Manager

(GM) Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi dalam siaran elektronik yang diterima Jawa Pos Radar Bali kemarin (17/12).

Target itu diawali dengan dibukanya rute penerbangan Moskow – Denpasar yang dilayani sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Lebih lanjut dijelaskan, dari 10 besar negara penyumbang pelancong mancanegara di Bali pada November tahun ini tercatat mengalami kenaikan.

Total kenaikan jumlah wisatawan di bulan November 2018 dibanding November tahun lalu adalah sebesar 17,35 persen, atau sejumlah 61.467 wisatawan.

Dari 10 besar negara penyumbang pelancong wisatawan hanya satu negara yang mengalami penurunan jumlah wisatawan yaitu Tiongkok sebesar 10,29 persen jika dibandingkan dengan November tahun lalu.

Negara yang memiliki jumlah kenaikan terbesar dialami oleh Jepang, dengan kenaikan sebesar 42,12 persen, atau sebenyak 5.848 wisatawan pada November tahun ini jika dibandingkan dengan pencatatan November tahun 2017.

Wisatawan asal Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 40,87 persen atau sebanyak 5.393 jiwa, dan disusul wisatawan asal India

mengalami kenaikan sebesar 39,49 persen atau sebanyak  8.217 jiwa dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dilihat dari angka wisatawan dari sepuluh besar negara, terdapat tiga negara yang sudah masuk 10 besar yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman.

“Negara Amerika Serikat dan India yang menepati urutan kedua dan ketiga,” imbuhnya.

Sementara wisatawan asal Tiongkok masih menjadi negara yang menduduki peringkat pertama serupa dengan pencatatan di bulan – bulan pada 2018.

Negara dengan penyumbang wisatawan paling banyak di Bali, dengan jumlah sebanyak 1.297.669 wisatawan hingga November tahun 2018.

Meskipun terjadinya penurunan kunjungan wisatawan asal Tiongkok sebesar 39,90 persen dibandingkan dengan kunjungan di bulan Oktober.

Namun wisatawan Tiongkok masih berada di peringkat pertama dengan presentase 23,08 persen secara akumulasi hingga tahun 2018, 

disusul dengan negara  Australia dan India yang masih menepati urutan dua dan tiga penyumbang wisatawan ditahun 2018, dengan jumlah masing – masing sebanyak 1.080.718 dan 322.327 wisatawan.

“Turis asal Tiongkok masih mendominasi, disusul oleh Australia dan India,” tukas Yanus.

KUTA – Kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Ngurah Rai selama sebelas bulan terakhir mulai terekap.

Bandara terpadat ketiga di Indonesia ini mencatatkan sebanyak 5.238.919 wisatawan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi pertumbuhan wisatawan mancanegara sebesar 382.837 wistawan, atau 7,31 persen.

Yang menarik, jumlah turis Tiongkok meski mengalami penurunan cukup signifikan beberapa bulan terakhir tapi tetap berada pada urutan teratas.

Ke depan, pihak bandara memiliki target khusus meningkatkan kunjungan turis asal Eropa. Maklum, selama ini di industri pariwisata mengenal turis Tiongkok tidak banyak memberikan masukan.

Jumlahnya banyak, namun perputaran uang tidak dinikmati industri pariwisata di Bali. Hal itu dibuktikan dengan ramainya praktik mafia pariwisata Tiongkok belakangan ini.

“Target 2019 adalah wisatawan Eropa lebih banyak datang ke Bali untuk memperoleh nilai tambah atas kualitas wisatawan,” ujar General Manager

(GM) Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi dalam siaran elektronik yang diterima Jawa Pos Radar Bali kemarin (17/12).

Target itu diawali dengan dibukanya rute penerbangan Moskow – Denpasar yang dilayani sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Lebih lanjut dijelaskan, dari 10 besar negara penyumbang pelancong mancanegara di Bali pada November tahun ini tercatat mengalami kenaikan.

Total kenaikan jumlah wisatawan di bulan November 2018 dibanding November tahun lalu adalah sebesar 17,35 persen, atau sejumlah 61.467 wisatawan.

Dari 10 besar negara penyumbang pelancong wisatawan hanya satu negara yang mengalami penurunan jumlah wisatawan yaitu Tiongkok sebesar 10,29 persen jika dibandingkan dengan November tahun lalu.

Negara yang memiliki jumlah kenaikan terbesar dialami oleh Jepang, dengan kenaikan sebesar 42,12 persen, atau sebenyak 5.848 wisatawan pada November tahun ini jika dibandingkan dengan pencatatan November tahun 2017.

Wisatawan asal Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 40,87 persen atau sebanyak 5.393 jiwa, dan disusul wisatawan asal India

mengalami kenaikan sebesar 39,49 persen atau sebanyak  8.217 jiwa dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dilihat dari angka wisatawan dari sepuluh besar negara, terdapat tiga negara yang sudah masuk 10 besar yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman.

“Negara Amerika Serikat dan India yang menepati urutan kedua dan ketiga,” imbuhnya.

Sementara wisatawan asal Tiongkok masih menjadi negara yang menduduki peringkat pertama serupa dengan pencatatan di bulan – bulan pada 2018.

Negara dengan penyumbang wisatawan paling banyak di Bali, dengan jumlah sebanyak 1.297.669 wisatawan hingga November tahun 2018.

Meskipun terjadinya penurunan kunjungan wisatawan asal Tiongkok sebesar 39,90 persen dibandingkan dengan kunjungan di bulan Oktober.

Namun wisatawan Tiongkok masih berada di peringkat pertama dengan presentase 23,08 persen secara akumulasi hingga tahun 2018, 

disusul dengan negara  Australia dan India yang masih menepati urutan dua dan tiga penyumbang wisatawan ditahun 2018, dengan jumlah masing – masing sebanyak 1.080.718 dan 322.327 wisatawan.

“Turis asal Tiongkok masih mendominasi, disusul oleh Australia dan India,” tukas Yanus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/