Tempat Favorit Melukat, Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit Medis dan Nonmedis
TABANAN – Pengelukatan Sapta Gangga Pura Tamba Waras pagi hingga sore hari dipenuhi pemedek. Pemedek yang datang tidak hanya melakukan persembahyangan di pura Tamba Waras.
Melainkan ritual melukat di pancoran Sapta Gangga yang diyakini oleh masyarakart sekitar mampu mengobati berbagai penyakit non medis.
Pengelukatan tirta sapta gangga pura tamba waras terketak di Desa Sangketan, Penebel, Tabanan.
Pemedek yang datang ke pura tersebut tidak hanya dari masyarakat Tabanan ada juga yang datang dari daerah lainnya seperti Denpasar, Gianyar dan lainnya.
Salah seorang pemedek asal Ujung Tegalalang Gianyar I Ketut Sumada, 63 mengatakan baru pertama kali ke Pura Tamba Waras untuk sembahyang sekaligus melakukan pengelukatan di tujuh pancoran tirta sapta gangga.
“Tujuan sembahyang dan melukat tidak lain untuk membersihkan diri dari hal-hal yang sifat negatif. Karena ketujuh pancoran tirta yang
ada diyakini mampu menghilangkan sakit atau aura negatif yang tidak terlihat oleh kasat (non medis),” paparnya.
Sementara itu salah seorang Pemangku Pura Dalem Solo I Nyoman Gede Sucita menyatakan pemedek yang ada ke Pura Tamba Waras dan pengelukatan tirta sapta gangga biasanya ramai disaat rainan yakni seperti sekarang ini di hari raya Pagerwesi.
Umat hindu yang datang kemari hanya dengan kesadaran diri untuk memohon anugerah Sang Hyang Widhi agar diberikan kesehatan, keselamatan dan kebaikan dalam prilaku kehidupan.
“Kasiat yang dimiliki ketika melakukan pengelukatan di tirta sapta gangga ada tiga kekuatan vital yakni untuk kayangan, untuk lingkungan dan kehipan manusia itu sendiri,” ujarnya.
Dijelaskan Gede Sucita tujuh pancoran tirta sapta gangga yang berderet di halaman Pura Tamba Luhur Tamba Waras tempat pengelukatan atau dikenal sebagai tempat berobat sekala-niskala.
“Untuk sakit non-medis seperti kena guna-guna atau ilmu hitam. Jika melakukan pengelukatan. Seseorang akan merasakan mual saat membasuh diri pada pancoran.
Bahkan tidak jarang seseorang akan pingsan seketika jika memeliki aura negatif atau memiliki penyakit non medis,” paparnya.
Sucita menambahkan usai melakukan pengelukatan barulah umat hindu akan melakukan persembahyangan di Pura Luhur Tamba Waras dengan membawa bungkak (kelapa muda).
Jika masyarakat mengalamai sakit keras, bisa jadi akan muntah saat melakukan persembahyangan. Setelahnya akan diberikan bungkak yang dicampur minyak dan minyak urut dari Pura.
“Sudah biasa ada yang muntah di pura luhur, jika sakitnya keras biasanya saya sarankan melakukan pengelukatan lebih dari sekali,” terangnya.