26.9 C
Jakarta
25 April 2024, 22:21 PM WIB

Tarif Mahal Ancam Keberlangsungan Pariwisata Nusa Penida

RadarBali.com – Nusa Penida saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak di Kunjungi wisatawan.

Sehingga tidak heran jika tidak sedikit orang yang memanfaatkan moment ini untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Seperti yang diungkapkan wakil rakyat Kabupaten Klungkung dari fraksi Partai Golkar, Gita Gunawan dalam rapat gabungan di Gedung Sabha Mandala, Kantor DPRD Klungkung.

Dalam rapat tersebut diungkapkannya bahwa ada sejumlah objek wisata di Nusa Penida yang memungut tarif masuk cukup tinggi jauh dari pada objek-objek wisata yang telah ditentukan tarifnya melalui Perda.

Kondisi itu dikatakannya dapat menjadi boomerang bagi industri pariwisata Nusa Penida. “Walaupun beberapa fasilitas dibangun oleh sekelompok orang,

swasta, atau masyarakat, namun tidak elok jika pungutannya terlalu besar. Itu akan menjadi boomerang,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, I Nengah Sukasta mengaku sempat mendengar kondisi tersebut namun berupa kabar angin saja.

Sehingga pihaknya tidak bisa mendatangi objek wisata yang dimaksud karena tidak jelas hal tersebut terjadi di objek wisata mana.

Pihaknya meminta masyarakat maupun wisatawan yang kena tarif mahal  agar melaporkan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung sehingga dapat segera dilakukan penindakan.

“Dari dulu juga saya hanya mendengar selentingan. Di desa-desa mereka kan melakukan pemungutan berupa Perdes.

Saya sudah sampaikan boleh desa memungut dengan Perdes tetapi tetap acuannya adalah Perda Klungkung, tidak boleh lebih dari itu. Kalau lebih dari itu maka sudah menyalahi aturan,” ujarnya.

Untuk menindaklanjuti informasi yang diungkapkan anggota dewan itu, pihaknya mengaku akan segera ke Nusa Penida untuk mencari kebenarannya.

“Kalau sampai ada keluhan tentu saja itu akan merugikan. Jadi kami akan ke Nusa Penida. Dan pada Festival Nusa Penida juga akan kami sosialisasikan terkait hal ini,” tandasnya. 

RadarBali.com – Nusa Penida saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak di Kunjungi wisatawan.

Sehingga tidak heran jika tidak sedikit orang yang memanfaatkan moment ini untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Seperti yang diungkapkan wakil rakyat Kabupaten Klungkung dari fraksi Partai Golkar, Gita Gunawan dalam rapat gabungan di Gedung Sabha Mandala, Kantor DPRD Klungkung.

Dalam rapat tersebut diungkapkannya bahwa ada sejumlah objek wisata di Nusa Penida yang memungut tarif masuk cukup tinggi jauh dari pada objek-objek wisata yang telah ditentukan tarifnya melalui Perda.

Kondisi itu dikatakannya dapat menjadi boomerang bagi industri pariwisata Nusa Penida. “Walaupun beberapa fasilitas dibangun oleh sekelompok orang,

swasta, atau masyarakat, namun tidak elok jika pungutannya terlalu besar. Itu akan menjadi boomerang,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, I Nengah Sukasta mengaku sempat mendengar kondisi tersebut namun berupa kabar angin saja.

Sehingga pihaknya tidak bisa mendatangi objek wisata yang dimaksud karena tidak jelas hal tersebut terjadi di objek wisata mana.

Pihaknya meminta masyarakat maupun wisatawan yang kena tarif mahal  agar melaporkan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung sehingga dapat segera dilakukan penindakan.

“Dari dulu juga saya hanya mendengar selentingan. Di desa-desa mereka kan melakukan pemungutan berupa Perdes.

Saya sudah sampaikan boleh desa memungut dengan Perdes tetapi tetap acuannya adalah Perda Klungkung, tidak boleh lebih dari itu. Kalau lebih dari itu maka sudah menyalahi aturan,” ujarnya.

Untuk menindaklanjuti informasi yang diungkapkan anggota dewan itu, pihaknya mengaku akan segera ke Nusa Penida untuk mencari kebenarannya.

“Kalau sampai ada keluhan tentu saja itu akan merugikan. Jadi kami akan ke Nusa Penida. Dan pada Festival Nusa Penida juga akan kami sosialisasikan terkait hal ini,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/