RadarBali.com – Siapa tak kenal Virgiawan Listanto, atau yang dikenal dengan nama besarnya sebagai Iwan Fals.
Sosok Iwan Fals hingga kini masih dikenal sebagai salah satu musisi legenda hidup tanah air. Penggemarnya pun datang dari lintas generasi.
Mulai dari generasi tua hingga generasi zaman sekarang. Karya-karyanya seperti tidak lekang oleh waktu.
Meski karyanya banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia, namun sedikit yang mengetahui beberapa sisi menarik dari pribadi seorang Iwan Fals.
Salah satu yang paling jarang diketahui adalah, ternyata pria kelahiran Jakarta, 3 Desember 1961 ini sangat menyukai semua hal tentang truk.
Entah kenapa, rasa sukanya ini telah mulai dirasakannya sejak kecil. Diakuinya, rasa sukanya terhadap semua hal berbau truk ini dimulai sejak dirinya masih SD.
Di mana saat kecil keluarganya memiliki truk yang disopiri oleh orang-orang yang berjiwa riang.
Tak jarang, Iwan Fals kecil melakukan beberapa kenakalan kecil dengan mencoba menyetir truk milik keluarganya yang dipandu oleh para sopir.
Tentunya hal ini dilakukan secara diam-diam, saat momen-momen tertentu. Misalnya, saat sedang memuat hasil-hasil pertanian dari perkebunan keluarganya.
Beberapa fakta menarik yang didapatnya. Salah satu fakta yang dianggapnya menarik yang diamatinya sejak kecil hingga sekarang adalah hubungan antara musik, pertanian dan sopir.
“Sopir-sopir kami saat saya kecil itu periang dan sering mutar musik saat memuat hasil pertanian. Dan, mungkin juga karena orang tua saya juga punya truk, dan bertani.
Intinya musik, pertanian dan sopir itu kayaknya ada chemistry. Dan begitu buat saya ya begitu. Sedangkan saya sendiri juga gak ngerti kenapa saya merasa begitu,” kata Iwan Fals kepada Jawa Pos Radar Bali.
Saking sukanya segala tentang truk, Iwan Fals suka tur ke daerah dengan naik bus. Seperti Selasa (21/11), datang dari Surabaya menuju Bali, Iwan Fals bersama para krunya datang dengan menggunakan bus pribadinya.
Saat ditanya alasannya kenapa menyukai perjalanan darat dengan naik bus, pria 56 tahun ini mengaku jika perjalanan darat dengan menggunakan bus memberinya banyak pengalaman dan pengetahuan baru.
Semisal, sepanjang perjalanan yang dilaluinya, dia bersama krunya bisa dengan mudah menjumpai kuliner, budaya dan hal menarik lainnya.
“Saya suka naik bus saat pergi konser, karena Indonesia ini kan kaya akan budaya, kuliner dan banyak hal. Jadi di sepanjang perjalanan itu, saya bisa mengenal dan menikmatinya,” imbuhnya.
Terlepas dari sejumlah hal baru yang dijumpainya, sejatinya, salah satu hal dasar yang membuatnya hingga kini menyukai perjalanan darat adalah masih tentang mobil berukuran besar, atau yang lazim disebut truk.
Dia juga selalu merasa terkesan saat melihat truk-truk yang melintas dengan gambar maupun tulisan-tulisan nyeleneh yang biasanya terdapat di bagian belakang body truk.
Bahkan tidak jarang, dirinya juga kerap menjumpai truk lintas pulau yang bagian belakangnya terpampang wajahnya sendiri.
Hal ini pun diakuinya membuatnya kembali ke memori masa kecilnya tentang truk dan para sopir yang biasanya tidak lepas dari musik dan juga pertanian yang menjadi salah satu sumber muatan dari truk-truk ini.
“Saya juga selalu terkesan ketika melihat asap hitam yang keluar dari kenalpot truk. Saya membayangkan asap itu diganti menjadi asap efek saat saya manggung,” tandasnya.