SEMARAPURA – Tidak hanya di Kecamatan Nusa Penida, sejumlah objek wisata yang ada di Klungkung daratan pun banyak dikunjungi wisatawan.
Salah satunya adalah Pantai Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Dengan berbagai penataan yang dilakukan di tempat itu,
objek wisata ini berhasil menarik ratusan pengunjung setiap harinya untuk bermain di pantai atau sekadar duduk sambil menikmati ombak dan angin panti.
Sayang, meski banyak dikunjungi wisatawan, objek wisata ini belum dilengkapi fasilitas umum yang memadai seperti toilet, misalnya.
Kondisi ini diakui petugas parkir Pantai Goa Lawah, Nengah Sudarsana Apel. “Iya, sering ada pengunjung yang komplain.
Biasanya saya arahkan ke toilet dekat parkir Pura Goa Lawah. Tapi memang harus menyeberang jalan dan berjalan agak jauh,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini sudah disampaikan ke desa adat. Namun hal ini masih dikomunikasikan lebih lanjut mengingat anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit.
“Rencananya dibuat di pojok utara-timur,” ujarnya. Sebagai catatan, kunjungan di rest area Pantai Goa Lawah cukup banyak.
Saat sepi, kunjungan wisatawan mencapai ratusan orang dengan jumlah kendaraan sekitar 50 mobil dan 25 sepeda motor.
Sementara saat ramai seperti saat hari libur, jumlah wisatawan yang berkunjung bisa dua kali lipat.
“Kalau ramai, retribusi untuk parkir mobil itu mencapai Rp 200 ribu, sedangkan motor sekitar Rp 100 ribu. Untuk parkir motor itu Rp 5 ribu sedangkan sepeda motor Rp 2 ribu.
Itu bentuknya punia (sumbangan, red) karena tempat ini sudah diserahkan Pemkab untuk dikelola oleh desa adat,” tandasnya.
Perbekel Pesinggahan Nyoman Suastika mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung.
Jika ternyata Dispar Klungkung tidak memiliki anggaran untuk membangun toilet, pihak desa adat pasalnya siap untuk membangun toilet mengingat kebutuhan yang cukup mendesak.
“Nanti tahun 2019 rencananya,” tandasnya. Kadis Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta menjelaskan, keberadaan toilet di rest area Pantai Goa Lawah sebenarnya telah direncanakan.
Berdasar perencanaan sebelumnya, ada empat unit toilet yang akan dibangun di kawasan itu dengan total anggaran sebesar Rp 200 juta.
Hanya saja karena keterbatasan anggaran, rencana itu terpaksa diurungkan dan baru akan dilanjutkan di tahun 2019 mendatang.
“Rencananya di tahun 2019 ini kami akan membangun toilet itu. Tahun ini karena anggarannya kurang, sehingga tidak jadi,” katanya.