DENPASAR – IMF dan World Bank menjadi even terbesar yang akan dilangsungkan di Bali oleh pemerintah.
Di mana dengan delegasi mencapai 15 ribu orang dari 189 negara di dunia itu akan datang ke Bali. Pemerintah Indonesia enggan kecewa dalam pelaksanaan even akbar ini.
Sejumlah infrastruktur di beberapa titik dilakukan perbaikan dan pembangunan.
Namun, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gede Pitana mengungkapkan, Bali tidak boleh terlalu mendewakan ajang ini.
Dia menjelaskan, even-even besar yang berlangsung di Bali salah satunya IMF-World Bank ini hanya sebagai trigger saja. Sehingga dalam hal ini, Bali tidak boleh larut hanya karena hajatan even besar.
Namun pasca even tersebut, bagaimana strategi bisa meningkatkan kunjungan beberapa kali lipat dari kunjungan IMF yang ada.
“Jadi, untuk seterusnya, jangan mendewakan IMF,” tuturnya. Dia mencoba menganalogikan terbalik, pembangunan beberapa infrastruktur yang dilakukan pemerintah ini untuk masyarakat Bali dan para wisatawan.
Ketika infrastruktur diperbaiki, maka yang menikmati setiap hari adalah masyarakat Bali sendiri. Misalnya, pembangunan underpass, ketika selesai yang menggunakan mereka yang ada di Bali.
“Tolong pola pikir itu dibalik ya, karena ini akan berbeda maknanya. Even-even ini kemudian menjadi motivasi dan inspirasi itu benar,” kata Pitana.
Diakui, Bali masih memiliki sejumlah permasalahan. Dia membeberkan beberapa permasalahan ada pada lingkungan.
Seperti keberadaan sampah plastik, kebersihan, dan juga infrastruktur. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan semua elemen.
“Pelan-pelan kita selesaikan bersama. Sehingga semua masalah bisa tertangani,” jelasnya. Dia menambahkan, Bali dianggap sebagai Singapura Indonesia.
Artinya, sebagai hub dan pintu masuk untuk wisatawan. Dengan demikian, ia memiliki keinginan, siapapun yang melanjutkan perjalanan ke Bali, bisa melanjutkan perjalanan ke luar Bali.
“Indonesia itu kaya sekali, makanya kami kembangkan 10 destinasi Bali baru. Khusus untuk Bali ada Bali and Beyond.
Makanya dalam pelaksanaan IMF ini ada kolaborasi destinasi yang ditawarkan antara Bali dengan 10 destinasi Bali baru itu,” pungkasnya.