25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 3:08 AM WIB

Gunung Agung Erupsi, Wisatawan Tetap Masuk Bali

RadarBali.com  – Penutupan Bandara Ngurah Rai yang diperpanjang akibat meletusnya Gunung Agung, benar-benar berdampak bagi penyeberangan di Selat Bali.

Penumpang pesawat terbang yang memilih jalur darat, masih tetap ramai. Pantauan di pelabuhan Gilimanuk, kendaraan terutama bus,  travel dan mobil pribadi, masih terus mengalir.

Meski terjadi peningkatan pengguna jasa penyeberangan, namun arus penyeberangan masih tetap lancar.

“Penumpang yang saya bawa ini tujuanya bandara Juanda Surabaya,  mereka menyewa mobil saya karena bandara Ngurah Rai tutup, ” ujar seorang sopir mobil pribadi.

Rahmat, asal Surabaya mengaku terpaksa melalui jalur darat.  ” Biasanya saya selalu naik pesawat. Karena bandara masih tutup terpaksa saya melalui jalur darat,” ujarnya.

Putu Ariawan, guide asal Singaraja, mengatakan karena bandara Ngurah Rai masih tutup, rombongan tamu asal Tiongkok yang dipandunya terpaksa melalui jalur darat untuk menuju Surabaya.

“Mereka tamu dari Tiongkok yang saya antar ke Surabaya,” ujarnya. Selain yang menyeberang ke Jawa, pengguna jasa yang masuk Bali juga bertambah ramai.

Mereka juga penumpang pesawat yang tidak bisa terbang ke Bali karena Bandara Ngurah Rai tutup sehingga memilih jalur darat.

Termasuk juga wisatawan local maupun asing yang ingin berwisata ke Bali. Bus-bus pariwisata maupun mobil pribadi cukup banyak yang masuk Bali.

”Saya memang sudah berencana liburan di Bali. Karena gunung Agung meletus maka saya liburan cukup di Denpasar saja yang cukup aman,” ujar Akmal Muhammad, asal Jogjakarta.

Ari Dwi Saputro, wislok asal Jogjakarta juga mengaku tidak terpengaruh dengan letusan Gunung Agung sehingga dia bersama keluarganya tetap berlibur ke Bali.

“Paling kami muter-muter di Denpasar, mudah-mudahan aman,” ujarnya.  Sementara itu Manajer Usaha PT ASDP indonesia Ferry unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono mengatakan,

peningkatan pengguna jasa penyeberangan itu terjadi karena penumpang pesawat yang memilih menggunakan  jalur darat.

Sementara yang datang ke Bali juga sama yakni penumpang pesawat dengan tujuan Bali yang memilih jalur darat. “Sementara penyeberangan tetap lancar dan cuaca juga bagus,” ujarnya.  

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa mengakui terjadi lonjakan kendaraan dan penumpang yang akan menyeberang ke Jawa maupun sebaliknya.

Untuk yang menyeberang ke Jawa ada 117 bus, truk 145, kendaraan kecil 124, roda dua 550,dan penumpang 1.975 orang.

“Yang dari Jawa ke Bali juga cukup banyak, tetapi penyebrangan masih tetap lancar,” ujarnya.

RadarBali.com  – Penutupan Bandara Ngurah Rai yang diperpanjang akibat meletusnya Gunung Agung, benar-benar berdampak bagi penyeberangan di Selat Bali.

Penumpang pesawat terbang yang memilih jalur darat, masih tetap ramai. Pantauan di pelabuhan Gilimanuk, kendaraan terutama bus,  travel dan mobil pribadi, masih terus mengalir.

Meski terjadi peningkatan pengguna jasa penyeberangan, namun arus penyeberangan masih tetap lancar.

“Penumpang yang saya bawa ini tujuanya bandara Juanda Surabaya,  mereka menyewa mobil saya karena bandara Ngurah Rai tutup, ” ujar seorang sopir mobil pribadi.

Rahmat, asal Surabaya mengaku terpaksa melalui jalur darat.  ” Biasanya saya selalu naik pesawat. Karena bandara masih tutup terpaksa saya melalui jalur darat,” ujarnya.

Putu Ariawan, guide asal Singaraja, mengatakan karena bandara Ngurah Rai masih tutup, rombongan tamu asal Tiongkok yang dipandunya terpaksa melalui jalur darat untuk menuju Surabaya.

“Mereka tamu dari Tiongkok yang saya antar ke Surabaya,” ujarnya. Selain yang menyeberang ke Jawa, pengguna jasa yang masuk Bali juga bertambah ramai.

Mereka juga penumpang pesawat yang tidak bisa terbang ke Bali karena Bandara Ngurah Rai tutup sehingga memilih jalur darat.

Termasuk juga wisatawan local maupun asing yang ingin berwisata ke Bali. Bus-bus pariwisata maupun mobil pribadi cukup banyak yang masuk Bali.

”Saya memang sudah berencana liburan di Bali. Karena gunung Agung meletus maka saya liburan cukup di Denpasar saja yang cukup aman,” ujar Akmal Muhammad, asal Jogjakarta.

Ari Dwi Saputro, wislok asal Jogjakarta juga mengaku tidak terpengaruh dengan letusan Gunung Agung sehingga dia bersama keluarganya tetap berlibur ke Bali.

“Paling kami muter-muter di Denpasar, mudah-mudahan aman,” ujarnya.  Sementara itu Manajer Usaha PT ASDP indonesia Ferry unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono mengatakan,

peningkatan pengguna jasa penyeberangan itu terjadi karena penumpang pesawat yang memilih menggunakan  jalur darat.

Sementara yang datang ke Bali juga sama yakni penumpang pesawat dengan tujuan Bali yang memilih jalur darat. “Sementara penyeberangan tetap lancar dan cuaca juga bagus,” ujarnya.  

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa mengakui terjadi lonjakan kendaraan dan penumpang yang akan menyeberang ke Jawa maupun sebaliknya.

Untuk yang menyeberang ke Jawa ada 117 bus, truk 145, kendaraan kecil 124, roda dua 550,dan penumpang 1.975 orang.

“Yang dari Jawa ke Bali juga cukup banyak, tetapi penyebrangan masih tetap lancar,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/