33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:05 PM WIB

Hexadome Jumbo Ditenggelamkan di Penimpangan, Ini Manfaatnya…

BAKTISERAGA – Penggiat lingkungan pesisir di Buleleng, kembali menenggelamkan hexadome atau rumah ikan, berukuran esktra besar.

Hexadome itu ditenggelamkan di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Minggu (29/4) pagi.

Hexadome itu merupakan hexadome jumbo kedua yang ditenggelamkan di Pantai Penimbangan dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Penenggelaman hexadome itu melibatkan para penggiat lingkungan setempat, yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari.

Mereka juga dibantu sejumlah pasukan dari Batalyon Infanteri Raider 900/SBW serta Polisi Perairan Polres Buleleng.

Hexadome yang ditenggelamkan kemarin, memiliki ukuran cukup besar. Lebarnya saja mencapai 3,75 meter dengan tinggi 2,6 meter.

Struktur terumbu karang itu ditenggelamkan pada jarak sekitar 20 meter dari bibir pantai, dengan kedalaman hingga 20 meter.

Saking besarnya hexadome itu, butuh waktu enam jam untuk menenggelamkannya. Keberadaan hexadome itu diharapkan menambah kekayaan terumbu karang di Pantai Penimbangan.

Sehingga berdampak pada meningkatkan populasi satwa laut setempat. Rencananya hexadome bukan hanya digunakan sebagai lokasi transplantasi karang saja. Namun juga untuk kegiatan konservasi lainnya.

“Rencananya di hexadome itu juga kami gunakan untuk melepaskan beberapa satwa laut. Seperti abalone dan teripang.

Dua spesies ini sudah pernah kami lepas beberapa waktu lama, dan mudah-mudahan populasinya meningkat,” kata Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari, Gede Wiadnyana.

Sedianya nelayan setempat juga akan mencoba mengembangbiakkan lobster di Pantai Penimbangan.

Nelayan akan bekerjasama dengan Balai Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol, untuk mengembangkan spesies itu.

Selain menenggalamkan struktur terumbu karang, kemarin nelayan setempat juga melepas penyu yang sempat diselamatkan karena tersangkut jaring nelayan.

Penyu itu sempat mengalami luka pada beberapa bagian, namun kini kondisinya sudah membaik sehingga dikembalikan ke habitat aslinya. 

BAKTISERAGA – Penggiat lingkungan pesisir di Buleleng, kembali menenggelamkan hexadome atau rumah ikan, berukuran esktra besar.

Hexadome itu ditenggelamkan di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Minggu (29/4) pagi.

Hexadome itu merupakan hexadome jumbo kedua yang ditenggelamkan di Pantai Penimbangan dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Penenggelaman hexadome itu melibatkan para penggiat lingkungan setempat, yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari.

Mereka juga dibantu sejumlah pasukan dari Batalyon Infanteri Raider 900/SBW serta Polisi Perairan Polres Buleleng.

Hexadome yang ditenggelamkan kemarin, memiliki ukuran cukup besar. Lebarnya saja mencapai 3,75 meter dengan tinggi 2,6 meter.

Struktur terumbu karang itu ditenggelamkan pada jarak sekitar 20 meter dari bibir pantai, dengan kedalaman hingga 20 meter.

Saking besarnya hexadome itu, butuh waktu enam jam untuk menenggelamkannya. Keberadaan hexadome itu diharapkan menambah kekayaan terumbu karang di Pantai Penimbangan.

Sehingga berdampak pada meningkatkan populasi satwa laut setempat. Rencananya hexadome bukan hanya digunakan sebagai lokasi transplantasi karang saja. Namun juga untuk kegiatan konservasi lainnya.

“Rencananya di hexadome itu juga kami gunakan untuk melepaskan beberapa satwa laut. Seperti abalone dan teripang.

Dua spesies ini sudah pernah kami lepas beberapa waktu lama, dan mudah-mudahan populasinya meningkat,” kata Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari, Gede Wiadnyana.

Sedianya nelayan setempat juga akan mencoba mengembangbiakkan lobster di Pantai Penimbangan.

Nelayan akan bekerjasama dengan Balai Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol, untuk mengembangkan spesies itu.

Selain menenggalamkan struktur terumbu karang, kemarin nelayan setempat juga melepas penyu yang sempat diselamatkan karena tersangkut jaring nelayan.

Penyu itu sempat mengalami luka pada beberapa bagian, namun kini kondisinya sudah membaik sehingga dikembalikan ke habitat aslinya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/