25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:23 AM WIB

Mancing di Keramba Serangan Kian Menurun, Ternyata Ini Alasannya…

DENPASAR – Memancing di tengah laut maupun di sebuah keramba, Desa Serangan, Denpasar tentu menjadi salah satu alternatif yang layak untuk dicoba.

Untuk mancing ke tengah laut ataupun di keramba, warga biasanya diantar oleh nelayan yang ada di sekitar lokasi. Tentu dengan biaya yang sudah ditentukan.

Biasanya, untuk diantar ke keramba, warga dikenakan biaya sebesar Rp 30 ribu. Sedangan ke tengah laut menggunakan jukung besar, dikenakan Rp 60 ribu.

Khusus untuk di keramba, para nelayan ini mengantar warga yang hendak memancing, kemudian ditinggal.
Bila hendak balik, warga tersebut hanya perlu di telepon dan kemudian nelayan akan menjemputnya kembali. 
Penghasilan dari mengantar warga yang hendak memancing ke keramba bagi para nelayan di Serangan lumayan. Biasanya mereka dapat mengantar 30 orang jika pas lagi ramai.

Namun belakangan ini, penghasilan para pengantar warga yang hendak memancing di keramba menurun drastis.

“Tadi saya cuma mengantar tiga orang saja,” kata Osep sat ditemui di lokasi kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pria asli Lombok, Nusa Tenggara Barat, namun berada di Bali sudah puluhan tahun ini menebak

penurunan terjadi bukan karena faktor cuaca, tetapi peminat mengurang. “Bisa karena sibuk juga. Kalau hari libur gitu, rata-rata sih bisa sampai sepuluh orang. Nggak seramai dulu,” katanya.

Osep berharap banyak warga datang untuk memancing. Menghilangkan rasa penat di tengah kesibukan sehari-hari.

DENPASAR – Memancing di tengah laut maupun di sebuah keramba, Desa Serangan, Denpasar tentu menjadi salah satu alternatif yang layak untuk dicoba.

Untuk mancing ke tengah laut ataupun di keramba, warga biasanya diantar oleh nelayan yang ada di sekitar lokasi. Tentu dengan biaya yang sudah ditentukan.

Biasanya, untuk diantar ke keramba, warga dikenakan biaya sebesar Rp 30 ribu. Sedangan ke tengah laut menggunakan jukung besar, dikenakan Rp 60 ribu.

Khusus untuk di keramba, para nelayan ini mengantar warga yang hendak memancing, kemudian ditinggal.
Bila hendak balik, warga tersebut hanya perlu di telepon dan kemudian nelayan akan menjemputnya kembali. 
Penghasilan dari mengantar warga yang hendak memancing ke keramba bagi para nelayan di Serangan lumayan. Biasanya mereka dapat mengantar 30 orang jika pas lagi ramai.

Namun belakangan ini, penghasilan para pengantar warga yang hendak memancing di keramba menurun drastis.

“Tadi saya cuma mengantar tiga orang saja,” kata Osep sat ditemui di lokasi kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pria asli Lombok, Nusa Tenggara Barat, namun berada di Bali sudah puluhan tahun ini menebak

penurunan terjadi bukan karena faktor cuaca, tetapi peminat mengurang. “Bisa karena sibuk juga. Kalau hari libur gitu, rata-rata sih bisa sampai sepuluh orang. Nggak seramai dulu,” katanya.

Osep berharap banyak warga datang untuk memancing. Menghilangkan rasa penat di tengah kesibukan sehari-hari.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/