DENPASAR – Ada cerita menarik dari penangkapan pelaku perampokan money changer PT. Azzahra Maulana di Jalan WR Supratman, Tohpati, Denpasar Timur, Selasa (6/8) malam sekitar pukul 21.40 malam.
Saat diringkus warga, karyawan dan anggota Brimob yang kebetulan melintas di TKP, pelaku bernama Rochmat Reni Rianto, asal Pati, Jawa Tengah ini malah meminta dirinya untuk ditembak mati.
Hal ini diungkap oleh saksi bernama Nyoman Arimbawa yang saat itu juga ikut meringkus pelaku di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut saksi, saat itu pelaku datang menggunakan sepeda motor Yamaha X Ride bernomor polisi DK 2603 ZP. Pelaku memakai jaket warna cokelat muda dan memakai sepatu.
Turun dari motor, pelaku langsung masuk ke dalam money changer yang dijaga dua orang karyawan pria dan wanita.
Pelaku kemudian menodong karyawan pria. Saat karyawan pria memberikan sejumlah uang kepada pelaku,
karyawan wanita yang juga berdiri berhadapan dengan pelaku langsung berusaha merebut pistol air soft gun yang dipakai pelaku.
“Si karyawan perempuan itu yang berani merampas pistol dari tangan pelaku. Kemudian tulang parkir yang mendengar keributan itu langsung meringkus pelaku dan disusul warga lainnya.
Nah, kebetulan juga saat diringkus itu, ada seorang anggota Brimob bersenjata yang lewat dan ikut mengamankan pelaku,” terang saksi Nyoman Arimbawa.
Saat berhasil diringkus itulah, pelaku malah berteriak. Dia meminta petugas Brimob tersebut agar dirinya ditembak.
“Saat dibekuk, dia meminta untuk menelpon istri. Mungkin untuk mengabari. Dia juga bilang tembak saja saya pak,” ujar Arimbawa menirukan ucapan pelaku.
Meski minta ditembak, namun petugas Brimob tersebut hanya mengamankan pelaku. Beruntung juga, pelaku tidak diamuk massa yang saat itu datang mengerumuni lokasi kejadian.
“Kan warga banyak yang mau injak. Dan untungnya tidak sempat dipukuli warga,” tandas Nyoman Arimbawa.
Kini pelaku yang mengaku dirinya sebagai nahkoda kapal itu ditahan dan menjalani pemeriksaan di Polsek Denpasar Timur
