DENPASAR – Setiap Kita ulang tahun, keluarga, sahabat, dan teman mengucapkan selamat dan menyatakan semoga semakin sukses.
Saat Kita membuka usaha baru, dapat ucapan selamat, serta doa sukses. Saat dapat promosi karier, Kita dapat ucapan selamat, didoakan karier kian sukses ke depan.
Saat divisi pemasaran Kita mencapai target, Kita rayakan dan ucapkan selamat dan mengatakan semoga ke depan semakin sukses.
Jadi, apa sih definisi sukses? Dalam seminar bertema motivasi, sering sang motivator bertanya; Siapa di antara Anda ingin sukses luar biasa dalam waktu cepat?
Dalam hitungan detik, seluruh peserta seminar penuh semangat mengangkat tangan. Namun, apakah para peserta sukses pasca seminar?
Setiap buku yang judulnya mengandung kata kunci sukses, lebih laris dibeli daripada judul buku tanpa kata sukses.
Padahal, mungkin isinya sama, yakni; seputar cara-cara teknis menjadi sukses dalam bisnis ataupun investasi.
Begitu hebatkah kata sukses dapat menggiring seseorang? Beberapa tahun belakangan, Kita dikejutkan berita adanya
masyarakat mengalami kerugian ratusan juta hingga miliaran rupiah akibat menginvestasikan uangnya di lembaga koperasi ilegal atau perusahaan investasi bodong.
Umumnya, jadi korban karena tergiur akan persentase bunga sangat tinggi, di luar batas kewajaran. Hal menarik dari kasus ini adalah ada sebagian korban, sumber dana untuk berinvestasi berasal dari uang pinjaman.
Begitu kuatkah keinginan sukses secara instant, membuat rasio seseorang hilang dan bertindak irasional? Menjadi pribadi sukses adalah hal manusiawi bagi tiap orang, dan wajib diwujudkan.
Namun, bila Kita memiliki pemahaman keliru tentang definisi sukses, Kita pun akan keliru bertindak. Sukses tidak bisa didefinisikan sempit.
Di mana, sukses diukur hanya dari seberapa banyak atau seberapa cepat Kita dapatkan sesuatu yang Kita impikan.
Kemudian mengukur kesuksesan pun tidak semata memakai hukum perbandingan antara yang Kita telah raih dibandingkan orang lain raih.
Menurut Robert H Schuller, sukses adalah proses tiada akhir. Artinya, sukses bukanlah tujuan akhir yang dibatasi garis finish.
Karena sebuah proses tiada akhir, potensi terjadinya kegagalan ada. Terkait kegagalan, menarik apa yang disampaikan Jenderal Colin Powell; ’’There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and learning from failure.’’
Kegagalan adalah bagian proses yang harus diambil sebagai pembelajaran, untuk kemudian bangkit, melakukan evaluasi dan bekerja keras.
Namun, kebanyakan orang demi ’’menghindari” kegagalan, dan mengambil jalan atau tindakan salah. Contoh; masyarakat yang menjadi korban produk investasi dari koperasi ilegal atau perusahaan investasi bodong tersebut.
Tiap orang seyogyanya memiliki parameternya sendiri dalam mengukur sukses. Tidak bisa sembarangan melakukan perbandingan.
Sebagai contoh, sukses seorang pengusaha dan sukses seorang pekerja profesional berbeda, tidak dapat diperbandingkan.
Bahaya melakukan kesalahan membandingkan dapat membuat Kita kehilangan rasa syukur pada-Nya atas pencapaian.
Kehilangan rasa syukur dapat membuat Kita menjadi manusia yang tidak bahagia. Bahagia itu penting lho untuk sebagai api semangat menerangi jalan menuju sukses selanjutnya.
Jika ditanya pada saya, definisi sukses itu apa? Menurut saya sukses adalah menjadi saluran berkat banyak orang dan membuat bahagia keluarga yang saya cintai. Benar kan, sukses itu proses tiada akhir. Salam Perjuangan!. (rba)