30.4 C
Jakarta
12 Desember 2024, 11:05 AM WIB

Kawasan Pantai Kuta Jadi Atensi, Wisdom Beralih ke Kuta Utara

KUTA – Kawasan Pantai Kuta mendapat atensi khusus dari aparat keamanan dan Pemkab Badung saat pergantian tahun baru.

Sejak kemarin siang, sepanjang bahu jalan Pantai Kuta terlihat sepi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu ramai.

Jalan Raya Legian yang biasanya menjadi pusat keramaian juga terlihat lengang. “Saat ini kami fokus di Pantai Kuta.

Total kami kerahkan 125 personel yang dibagi menjadi tiga sift untuk membantu penjagaan di Pantai Kuta,” ujar AAN Rai Yudha Dharma, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung.

Yudha menjelaskan, Pantai Kuta menjadi atensi karena selama ini selalu dibanjiri pengunjung saat malam pergantian tahun. Untuk larangan parkir di sepanjang Jalan Pantai Kuta adalah instruksi dari Kapolresta Denpasar.

Dari depan Hotel Hard Rock sampai Jalan Melasti kendaraan roda dua maupun empat tidak boleh parkir. 

Menurut Yudha, Sesuai surat edaran (SE) Gubernur Bali, aktivitas dibatasi paling malam pukul 23.00.

Gubernur juga meminta bantuan polisi dan TNI untuk mencegah kerumunan. Yudha juga menempatkan petugas di beberapa persimpangan jalan.

Dishub Badung juga mengawasi arus lalu lintas melalui CCTV yang terkoneksi dengan ATCS (Area Traffic Control System) atau ruang pengendalian lalulintas di Puspem Badung.

Melalui ATCS ini bisa dilihat perkembangan volume kendaraan yang masuk ke Badung. “Sejauh ini terpantau banyak wisatawan domestik yang membawa kendaraan pribadi,” bebernya.

Hingga kemarin Yudha tidak melihat peningkatan volume kendaraan masuk ke Badung. Kendaraan luar daerah yang ada di Badung merupakan wisatawan yang datang saat Natal.

“Jadi, mereka yang liburan Natal masih bertahan,” tukas pria asal Kerobokan, Kuta Utara, Badung, itu.

Tidak adanya lonjakan kedatangan wisatawan ini juga dampak dari surat edaran gubernur yang mewajibkan rapid test antigen bagi setiap orang yang masuk Bali.

Menurut Yudha, ada perubahan perilaku dari wisdom atau pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Jika sebelumnya Kuta dan Kuta Selatan menjadi destinasi favorit, maka tahun ini Kuta Utara yang banyak dipilih.

Ini lantaran di kawasan Kuta Utara, seperti Canggu, banyak vila yang membanting harga. Selain Canggu, kawasan Petitenget, Batubelig, dan Tibubeneng, juga ramai.

“Banyaknya vila yang banting harga membuat kendaraan banyak terkonsentrasi di Kuta Utara,” pungkasnya. 

KUTA – Kawasan Pantai Kuta mendapat atensi khusus dari aparat keamanan dan Pemkab Badung saat pergantian tahun baru.

Sejak kemarin siang, sepanjang bahu jalan Pantai Kuta terlihat sepi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu ramai.

Jalan Raya Legian yang biasanya menjadi pusat keramaian juga terlihat lengang. “Saat ini kami fokus di Pantai Kuta.

Total kami kerahkan 125 personel yang dibagi menjadi tiga sift untuk membantu penjagaan di Pantai Kuta,” ujar AAN Rai Yudha Dharma, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung.

Yudha menjelaskan, Pantai Kuta menjadi atensi karena selama ini selalu dibanjiri pengunjung saat malam pergantian tahun. Untuk larangan parkir di sepanjang Jalan Pantai Kuta adalah instruksi dari Kapolresta Denpasar.

Dari depan Hotel Hard Rock sampai Jalan Melasti kendaraan roda dua maupun empat tidak boleh parkir. 

Menurut Yudha, Sesuai surat edaran (SE) Gubernur Bali, aktivitas dibatasi paling malam pukul 23.00.

Gubernur juga meminta bantuan polisi dan TNI untuk mencegah kerumunan. Yudha juga menempatkan petugas di beberapa persimpangan jalan.

Dishub Badung juga mengawasi arus lalu lintas melalui CCTV yang terkoneksi dengan ATCS (Area Traffic Control System) atau ruang pengendalian lalulintas di Puspem Badung.

Melalui ATCS ini bisa dilihat perkembangan volume kendaraan yang masuk ke Badung. “Sejauh ini terpantau banyak wisatawan domestik yang membawa kendaraan pribadi,” bebernya.

Hingga kemarin Yudha tidak melihat peningkatan volume kendaraan masuk ke Badung. Kendaraan luar daerah yang ada di Badung merupakan wisatawan yang datang saat Natal.

“Jadi, mereka yang liburan Natal masih bertahan,” tukas pria asal Kerobokan, Kuta Utara, Badung, itu.

Tidak adanya lonjakan kedatangan wisatawan ini juga dampak dari surat edaran gubernur yang mewajibkan rapid test antigen bagi setiap orang yang masuk Bali.

Menurut Yudha, ada perubahan perilaku dari wisdom atau pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Jika sebelumnya Kuta dan Kuta Selatan menjadi destinasi favorit, maka tahun ini Kuta Utara yang banyak dipilih.

Ini lantaran di kawasan Kuta Utara, seperti Canggu, banyak vila yang membanting harga. Selain Canggu, kawasan Petitenget, Batubelig, dan Tibubeneng, juga ramai.

“Banyaknya vila yang banting harga membuat kendaraan banyak terkonsentrasi di Kuta Utara,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/