NEGARA – Lonjakan drastis kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana membuat kapasitas tempat isolasi di RSU Negara dan Puskesmas overload.
Salah satu upaya yang diwacanakan untuk menambah kapasitas tempat isolasi menggunaian hotel untuk tempat isolasi,
hingga kemarin sudah ada tiga hotel yang sudah siap digunakan untuk tempat isolasi warga Jembrana yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun, rencana penggunaan hotel untuk tempat isolasi yang sudah diwacanakan sejak seminggu yang lalu, hingga kemarin belum dilaksanakan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha menjelaskan, penggunaan hotel sebagai tempat
isolasi sudah pasti dilaksanakan untuk isolasi warga terkonfiramsi positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri.
“Sudah dimantapkan, rencana tiga hotel untuk isolasi,” jelas I Gusti Agung Putu Arisantha. Berdasar rapat terakhir, sudah ada tiga hotel yang siap untuk dijadikan tempat isolasi warga yang terkonfirmasi Covid-19.
Di antaranya, dua hotel di Desa Baluk dan satu hotel di Kelurahan Lelateng. Tiga hotel tersebut masing-masing memiliki kapasitas sebanyak 17 tempat tidur untuk isolasi.
Meski sudah ada tiga hotel yang sudah siap digunakan untuk isolasi, jumlah tempat yang tersedia masih belum mampu menampung seluruh warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana masih mencari alternatif hotel lain yang bisa digunakan untuk isolasi. “Saat ini masih penjajakan untuk hotel lain yang bisa digunakan untuk isolasi,” ujarnya.
Mengenai kesiapan tenaga kesehatan dan petugas yang berjaga di hotel yang dijadikan tempat isolasi, Arisantha memastikan bahwa semua sudah siap menjalankan tugas di hotel tempat isolasi warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun untuk memulai penggunaan hotel untuk isolasi warga yang terkonfirmasi positif masih menunggu hasil verifikasi hari ini (15/1) dari tim provinsi Bali. “Setelah verifikasi dari provinsi, hotel baru bisa digunakan untuk isolasi,” tandasnya.
