AMLAPURA – Video mesum oknum bule adal Rusia di Gunung Batur yang viral belakangan ini menjadi perhatian serius masyarakat Bali.
Untuk mencegah hal serula terjadi di wilayah kawasan suci Gunung Agung, Pengurus Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Selat, Karangasem akan segera memasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik di kawasan Gunung Agung bagi para pendaki.
Humas Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana mengungkapkan, pihaknya tidak ingin hal yang sama terjadi dikawasan Suci Gunung Agung, sebagai langkah antisipasi, hal tersebut akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan para guide lokal serta membuat formulasi untuk mengatur aktivitas pendakian di Gunung Agung,” ujar Wayan Suara Arsana kemarin.
Selain berkoordinasi mencegah hal serupa terjadi, pengurus Pura Pasar Agung juga akan memasang papan peringatan pada titik-titik tertentu. Terutama di jalur-jalur pendakian.
“Ini sebagai langkah antisipasi agar tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya, karena Gunung Agung ini sangat disakralkan, jika terjadi hal yang tidak diinginkan pastinya yang repot itu pengempon pura,” tandasnya.
AMLAPURA – Video mesum oknum bule adal Rusia di Gunung Batur yang viral belakangan ini menjadi perhatian serius masyarakat Bali.
Untuk mencegah hal serula terjadi di wilayah kawasan suci Gunung Agung, Pengurus Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Selat, Karangasem akan segera memasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik di kawasan Gunung Agung bagi para pendaki.
Humas Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana mengungkapkan, pihaknya tidak ingin hal yang sama terjadi dikawasan Suci Gunung Agung, sebagai langkah antisipasi, hal tersebut akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan para guide lokal serta membuat formulasi untuk mengatur aktivitas pendakian di Gunung Agung,” ujar Wayan Suara Arsana kemarin.
Selain berkoordinasi mencegah hal serupa terjadi, pengurus Pura Pasar Agung juga akan memasang papan peringatan pada titik-titik tertentu. Terutama di jalur-jalur pendakian.
“Ini sebagai langkah antisipasi agar tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya, karena Gunung Agung ini sangat disakralkan, jika terjadi hal yang tidak diinginkan pastinya yang repot itu pengempon pura,” tandasnya.
