RadarBali.com – Hari kelima, para AZOTY masih melanjutkan trip-nya berkeliling New Zealand loh. Udah banyak banget hal baru yang mereka dapat selama disana.
Nah, biar pada tau juga gimana keseruan para AZOTY, crew Zetizen Bali kembali meminta Dhanan, AZOTY perwakilan Bali untuk membagikan cerita.
Dhanan memulai ceritanya dengan memaparkan kisah perjalanannya saat berkunjung ke sebuah Univeritas bernama Auckland University of Technology (AUT).
“AUT ini nih merupakan salah satu universitas terkenal disini. Beruntung banget kan kami bisa berkunjung ke sini. Disini kami dipandu oleh Mr.Joan untuk melihat fakultas komunikasi,” kata Dhanan.
Yang pertama dilakukan di AUT, lanjut Dhanan, para AZOTY diajak untuk melihat kantor jurnalistik mahasiswa dan mahasiswi.
“Kampus ini punya koran yang namanya Te Wahanui. Kalau di Indonesia, klub jurnalistik ini semacam UKM gitu loh. Selain itu kami juga diajak untuk melihat TV studio,” tambah Dhanan.
Apa sih TV studio itu? Itu semacam tempat recording kaya di TV gitu. Dhanan juga bilang saking seriusnya klub jurnalistik ini bahkan ada tayangan TV kampus. Keren kan guys.
Aktivitas selanjutnya, para AZOTY diajak untuk melihat virtual realita 360 derajat yang dibuat oleh Alejandro Davila yang merupakan salah satu lulusan AUT.
“Salah satu teman aku ini CheChe Fironike AZOTY 2017 dari Kalimantan Timur yang coba teknologi ini. Kata Cheche, rasanya keren banget,” tutur Dhanan.
Selain itu, mereka juga pergi Becca House. Becca House itu adalah perusahaan air yang bergerak di bidang industri dan lingkungan.
Disana, para AZOTY lagi-lagi dapat banyak ilmu beru. Mereka mendapat penjelasan tentang air yang dibuat oleh perusahaan itu.
Yang menarik, para AZOTY juga berkesempatan bertemu dan mendengar cerita dari salah satu orang Indonesia yang bekerja di Becca House.
“Seru banget deh bisa denger pengalaman kakak dari Indonesia yang kerja disini,” ungkap Dhanan. Di akhir cerita Dhanan juga bilang bahwa banyak banget ilmu yang bisa ia dapat Becca House.
“Yang paling berkesan adalah kami bisa minum air langsung dari keran. Kami bertanya kenapa air itu bisa langsung diminum? Dan kami mendapat jawaban,
ternyata sebelum mengalir di keran, air sudah disuling dan dipastikan nggak ada bakterinya lagi,” jelas Dhanan. Cerita di hari itu berlanjut dengan pergi bermain ke Sky Tower dan lunch disana.
