BANGLI – Lantaran dimakan usia, atap bangunan Sasana Budaya Giri Kusuma di Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Bangli roboh.
Tak ada korban dalam kejadian itu. Sayangnya, dengan alasan perubahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maka perbaikannya perlu koordinasi lebih lanjut.
Atap yang ambruk itu pertama kali didengar oleh salah satu warga Banjar Pekuwon, I Nyoman Sabar. “Saya dengar suara seperti suara longsor, isi gemuruh.
Suaranya kedengaran dari Pura Kehen, banyak warga kaget suara apa itu,” ujar Sabar, Senin (25/12) kemarin.
Sabar mendengar suara itu pada Minggu (24/12) pukul 07.00. “Suara terakhir seperti benda besar ambruk,” ujarnya.
Mendapati suara itu, Sabar bersama sejumlah warga kemudian mencari sumber suara besar itu yang tak jauh dari rumahnya.
Sabar pun menemukan atap Sasana Budaya sudah ambruk. Atap paling ujung ambruk, sedangkan atap di bagian pinggir masih kuat menopang beban.
“Kalau atap paling atas memang dari dulu sudah kelihatan lapuk dari jauh,” ungkapnya. Dikatakan Sabar, saat kejadian tidak ada siapa pun di lokasi karena hari libur.
Sedangkan saat hari kerja ada saja petugas kebersihan yang menyapu di areal tersebut. “Syukur tidak ada orang saat kejadian. Khawatir petugas yang biasa menyapu tertimpa,” jelas Sabar.
Menurutnya, bangunan di Sasana Budaya sudah cukup tua, sekitar tiga tahun lalu sempat dilakukan rehab pada bagian atap.
Hanya saja kayu tidak kuat menahan beban, sehingga bagian tengah atap bangunan ambrol. “Kalau pondasi saya rasa masih kuat, kualitas bangunan dulu tidak diragunan. Kalau nanti ada perbaikan seruluh atap agar diganti,” pintanya.
Sabar juga mengatakan bila beberapa tahun terakhir jarang ada kegiatan yang dilaksanakan di Sasana Budaya, padahal dulu banyak kegiatan digelar di gedung Sasana Budaya yang tidak jauh dari Pura Kehen ini.
“Dulu kegiatan pemerintahan, kesenian sering dilaksanakan di tempat ini, tapi belakangan sudah jarang. Mungkin khawatir juga bila kondisi bangunan begini,” pungkasnya
