SINGARAJA – Kecelakaan maut terjadi di KM 7 Jalan Raya Singaraja-Seririt, tepatnya di wilayah Desa Anturan.
Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah menabrak mobil hardtop yang memotong jalan. Korban dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sementara pengemudi dan penumpang mobil, seluruhnya dalam kondisi selamat.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 22.00 Sabtu (1/9) malam. Peristiwa berawal saat mobil Hard Top dengan nomor polisi R 411 DA melaju dari arah Singaraja menuju Seririt.
Mobil itu dikemudikan Pande Putu Gede Suwanda, 41, dan ditumpangi istrinya Made Sintiarini, 38, serta dua orang anaknya yang masih berusia 11 tahun dan 10 tahun.
Saat itu Suwanda hendak mengajak keluarganya menyantap hidangan ikan bakar di salah satu rumah makan di Anturan.
Saat berbelok ke kanan, diduga ia tak memerhatikan arus lalu lintas dari arah berlawanan, sehingga ia langsung memotong jalan.
Pada saat bersamaan muncul sepeda motor DK 3130 UL yang dikemudikan Putu Rawiti, 30, warga Desa Kayuputih Melaka.
Saat itu Rawiti memacu sepeda motor dalam kecepatan tinggi dan tak mengenakan helm pengaman. Saat itu juga korban langsung menghantam mobil yang tengah berbelok tadi.
Akibatnya pun fatal. Korban terlempar cukup jauh. Warga pun langsung melarikan korban ke rumah sakit. Hanya saja korban telah dinyatakan meninggal dunia saat sampai di RSU Parama Sidhi.
Korban disebut mengalami patah tulang tangan kanan, patah paha kanan, patah tulang betis kiri, lecet pada dada, lecet pinggang kanan, pelipis kanan, bengkak pada leher, dan tak sadarkan diri di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah Kurniawandari mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut.
Dari hasil olah TKP, diduga pengemudi mobil kurang memerhatikan arus lalu lintas dari arah berlawanan.
“Saat belok ke utara, pengemudi mobil tidak memerhatikan arus lalu lintas dari arah barat. Saat bersamaan dari barat menuju ke timur,
datang melaju sepeda motor Honda Grand DK 3130 UL dan akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas,” kata Diah.
