29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:25 AM WIB

Gaji Tak Terbayar, Pekerja Pulang, Proyek Kampus Menteri Susi Mangkrak

NEGARA – Proyek pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana, semestinya Sabtu (31/3) kemarin berakhir.

Itu jika merujuk kontrak. Namun faktanya, proyek kampus di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut belum kelar.

Mau tidak mau proyek kampus tersebut diperpanjang. Sayangnya, saat ini sudah tidak ada pekerja. Mereka memilih pulang dan tidak mau bekerja lagi.

Mereka pulang buntut molornya gaji sehingga memaksa mereka mogok kerja sejak seminggu terakhir. Ironisnya, perusahaan yang mempekerjakan mereka baru membayar separuh dari gaji.

Padahal janji perusahaan akan membayar sepenuhnya gaji yang jumlah keseluruhan nilainya ratusan juta.

“Belum dibayar semua gajinya,” kata Andre, salah satu mandor proyek.

Menurut Andre, untuk gaji para pekerjanya total sekitar Rp 60 juta, tapi baru dibayar Rp 43 juta. Sebagian gaji yang sudah diterima mandor, sudah dibayarkan pada para pekerja.

Karena itu, pekerja yang sudah menerima sebagian gaji memilih pulang. Dari 53 orang pekerja, 20 orang memilih pulang kampung.

“Kami masih menunggu kabar pelunasannya,” ujarnya. Proyek pengerjaan kampus di hari terakhir kemarin, lanjut Andre, ada kabar akan diperpanjang sampai akhir bulan Mei.

Namun Andre menjamin tidak akan selesai sampai batas waktu tersebut. “Memang informasinya diperpanjang sampai akhir Mei. Tapi pekerja sudah banyak yang pulang, siapa yang mau kerja,” imbuhnya.

Seperti diketahui, para pekerja melakukan aksi mogok kerja karena menuntut gaji yang belum dibayar sejak seminggu terakhir.

Padahal proyek kampus tersebut dianggarkan dari APBN nilainya puluhan miliar.  Proyek Pembangunan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana dibangun dengan pagu anggaran sebesar Rp 54 miliar lebih dengan 89 peserta lelang.

PT Sartonia Agung menjadi pemenang tender dengan harga terkoreksi Rp 44,3 miliar. Namun dalam proses pembangunan tahun 2017 lalu, waktu pelaksanaan 94 (hari kalender) tidak terpenuhi hingga tutup tahun.

Sehingga meminta lagi perpanjangan sampai 31 Maret 2018 dan pembangunan tetap tidak selesai. Namun, melihat hasil pembangunan hingga kemarin, dipastikan proyek tidak akan selesai.

NEGARA – Proyek pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana, semestinya Sabtu (31/3) kemarin berakhir.

Itu jika merujuk kontrak. Namun faktanya, proyek kampus di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut belum kelar.

Mau tidak mau proyek kampus tersebut diperpanjang. Sayangnya, saat ini sudah tidak ada pekerja. Mereka memilih pulang dan tidak mau bekerja lagi.

Mereka pulang buntut molornya gaji sehingga memaksa mereka mogok kerja sejak seminggu terakhir. Ironisnya, perusahaan yang mempekerjakan mereka baru membayar separuh dari gaji.

Padahal janji perusahaan akan membayar sepenuhnya gaji yang jumlah keseluruhan nilainya ratusan juta.

“Belum dibayar semua gajinya,” kata Andre, salah satu mandor proyek.

Menurut Andre, untuk gaji para pekerjanya total sekitar Rp 60 juta, tapi baru dibayar Rp 43 juta. Sebagian gaji yang sudah diterima mandor, sudah dibayarkan pada para pekerja.

Karena itu, pekerja yang sudah menerima sebagian gaji memilih pulang. Dari 53 orang pekerja, 20 orang memilih pulang kampung.

“Kami masih menunggu kabar pelunasannya,” ujarnya. Proyek pengerjaan kampus di hari terakhir kemarin, lanjut Andre, ada kabar akan diperpanjang sampai akhir bulan Mei.

Namun Andre menjamin tidak akan selesai sampai batas waktu tersebut. “Memang informasinya diperpanjang sampai akhir Mei. Tapi pekerja sudah banyak yang pulang, siapa yang mau kerja,” imbuhnya.

Seperti diketahui, para pekerja melakukan aksi mogok kerja karena menuntut gaji yang belum dibayar sejak seminggu terakhir.

Padahal proyek kampus tersebut dianggarkan dari APBN nilainya puluhan miliar.  Proyek Pembangunan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana dibangun dengan pagu anggaran sebesar Rp 54 miliar lebih dengan 89 peserta lelang.

PT Sartonia Agung menjadi pemenang tender dengan harga terkoreksi Rp 44,3 miliar. Namun dalam proses pembangunan tahun 2017 lalu, waktu pelaksanaan 94 (hari kalender) tidak terpenuhi hingga tutup tahun.

Sehingga meminta lagi perpanjangan sampai 31 Maret 2018 dan pembangunan tetap tidak selesai. Namun, melihat hasil pembangunan hingga kemarin, dipastikan proyek tidak akan selesai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/