29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:21 AM WIB

Sosok Tengkorak Masih Misterius, Dr Salim: Uji DNA Jadi Petunjuk

SINGARAJA – Penemuan tengkorak dan beberapa tulang yang ditemukan di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Banjar Dinas Batu Ampar, Pejarakan, Gerokgak Minggu (26/1) lalu hingga saat ini masih misterius.

Sebab untuk mengungkap polisi harus menunggu hasil uji labfor DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dari Bid Dokkes Polda Bali.

Polisi saat ini masih menyelidiki dengan meminta keterangan dari warga yang tinggal di kawasan Hutan Produksi Terbatas.

“Kami sudah periksa lima orang saksi,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana. Kelima orang saksi yang diperiksa

di antaranya dua orang petani yang mengerjakan kebun lokasi penemuan tengkorak, warga (saksi mata) yang menemukan pertama kali tengkorak.

Kemudian dua orang sekuriti dan penyanding dari kebun. “Kendati kami sudah lakukan pemeriksaan saksi-saksi tapi belum mendapat petunjuk siapa pembuang tengkorak dan identitas dari tengkorak tersebut,” terang Kompol Widana.

Lanjutnya, meski adanya penemuan tengkorak dan tulang. Pihaknya belum menerima adanya laporan warga Gerokgak yang hilang.

“Kasus tengkorak ini tetap kami dalami, yang jelas petunjuk pasti menunggu hasil uji lab forensik dari dokter,” tegasnya.  

Sementara dr. Klarisa Salim, spesialis forensik RSUD Buleleng ditemui usai melakukan pemeriksaan lab forensik terhadap tengkorak dan beberapa tulang lainnya menyatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan antropometri.

Untuk dapat memperkirakan jenis kelamin, usia, ras dan panjang tubuh dari tengkorak tersebut. Ada beberapa tulang yang pihaknya periksa.

Tulang tengkorak, tulang lengan atas dan bawah, dua tulang paha, gigi geligi dan rahang bawah.

“Untuk hasil pemeriksaan sudah ada, tetapi hasilnya belum bisa kami berikan, karena kami menunggu hasil uji labfor untuk tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dari Bid Dokkes Polda Bali,” ujarnya.

Pada Instalasi Forensik RSUD Buleleng uji tes DNA tidak dapat dilakukan, karena terkendala masalah sarana dan prasarana medis. Sehingga harus berkoordinasi dengan dokter yang ada di Polda Bali.

“Setelah keluar hasil tes DNA, baru kami kombinasikan dengan hasil pemeriksaan forensik yang kami lakukan. Sehingga identitas dari tengkorak tersebut baru bisa terjawab,” pungkasnya. 

SINGARAJA – Penemuan tengkorak dan beberapa tulang yang ditemukan di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Banjar Dinas Batu Ampar, Pejarakan, Gerokgak Minggu (26/1) lalu hingga saat ini masih misterius.

Sebab untuk mengungkap polisi harus menunggu hasil uji labfor DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dari Bid Dokkes Polda Bali.

Polisi saat ini masih menyelidiki dengan meminta keterangan dari warga yang tinggal di kawasan Hutan Produksi Terbatas.

“Kami sudah periksa lima orang saksi,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana. Kelima orang saksi yang diperiksa

di antaranya dua orang petani yang mengerjakan kebun lokasi penemuan tengkorak, warga (saksi mata) yang menemukan pertama kali tengkorak.

Kemudian dua orang sekuriti dan penyanding dari kebun. “Kendati kami sudah lakukan pemeriksaan saksi-saksi tapi belum mendapat petunjuk siapa pembuang tengkorak dan identitas dari tengkorak tersebut,” terang Kompol Widana.

Lanjutnya, meski adanya penemuan tengkorak dan tulang. Pihaknya belum menerima adanya laporan warga Gerokgak yang hilang.

“Kasus tengkorak ini tetap kami dalami, yang jelas petunjuk pasti menunggu hasil uji lab forensik dari dokter,” tegasnya.  

Sementara dr. Klarisa Salim, spesialis forensik RSUD Buleleng ditemui usai melakukan pemeriksaan lab forensik terhadap tengkorak dan beberapa tulang lainnya menyatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan antropometri.

Untuk dapat memperkirakan jenis kelamin, usia, ras dan panjang tubuh dari tengkorak tersebut. Ada beberapa tulang yang pihaknya periksa.

Tulang tengkorak, tulang lengan atas dan bawah, dua tulang paha, gigi geligi dan rahang bawah.

“Untuk hasil pemeriksaan sudah ada, tetapi hasilnya belum bisa kami berikan, karena kami menunggu hasil uji labfor untuk tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dari Bid Dokkes Polda Bali,” ujarnya.

Pada Instalasi Forensik RSUD Buleleng uji tes DNA tidak dapat dilakukan, karena terkendala masalah sarana dan prasarana medis. Sehingga harus berkoordinasi dengan dokter yang ada di Polda Bali.

“Setelah keluar hasil tes DNA, baru kami kombinasikan dengan hasil pemeriksaan forensik yang kami lakukan. Sehingga identitas dari tengkorak tersebut baru bisa terjawab,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/