27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:01 AM WIB

Sidak Pabrik Pengalengan Ikan, (Sementara) Bebas Makarel Bercacing

NEGARA – Beredarnya kabar makarel bercacing di sejumlah daerah di Indonesia berdampak pada sejumlah pabrik pengalengan ikan di Jembrana.

Pasalnya, di antara 27 produk makarel, terindikasi hasil produksi dari pabrik pengolahan pengalengan ikan di Desa Pengambengan, Jembrana.

Karena itu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengecekan ke sejumlah pabrik pengalengan ikan.

Menurut Kabid Perdagangan I Wayan Sujana, setelah ada berita produk makarel bercacing, pihaknya langsung menindaklanjuti datang ke pabrik melakukan pengecekan semua produk yang diproduksi pengalengan ikan di Jembrana.

“Dengan beredarnya makarel bercacing, secara tidak langsung bisa mempengaruhi produksi makarel di Jembrana. Karena itu kami check and recheck begitu ada informasi itu,” ujar Sujana kemarin.

Dari 27 produk makarel yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada sejumlah produk yang namanya sama dengan produksi dari pabrik pengalengan ikan Pengambengan.

Akan tetapi meski nama sama ada yang diproduksi pabrik lain di luar Jembrana, karena itu dari hasil pengecekan sementara tidak ada makarel yang bercacing dari pabrik di Jembrana.

Diduga, makarel bercacing seperti yang di rilis BPOM karena produksi yang tidak sesuai standar.

Dua nama produk   makarel yang disebut bercacing produksi pabrik pengalengan ikan di Jembrana sudah dilakukan pengecekan langsung.

Pengecekan yang dilakukan tidak hanya sebatas mengecek nama-nama produk, tetapi juga sempat membuka sampel makarel dan tidak ditemukan makarel bercacing produksi dari Pengambengan. 

“Satu persatu produk makarel kami cek, sementara belum ditemukan ada yang bercacing,” terangnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik dengan beredarnya kabar makarel bercacing tersebut.

“Konsumen pasti resah dengan informasi tersebut, karena itu kami imbau untuk selektif membeli makarel,” terangnya.

NEGARA – Beredarnya kabar makarel bercacing di sejumlah daerah di Indonesia berdampak pada sejumlah pabrik pengalengan ikan di Jembrana.

Pasalnya, di antara 27 produk makarel, terindikasi hasil produksi dari pabrik pengolahan pengalengan ikan di Desa Pengambengan, Jembrana.

Karena itu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengecekan ke sejumlah pabrik pengalengan ikan.

Menurut Kabid Perdagangan I Wayan Sujana, setelah ada berita produk makarel bercacing, pihaknya langsung menindaklanjuti datang ke pabrik melakukan pengecekan semua produk yang diproduksi pengalengan ikan di Jembrana.

“Dengan beredarnya makarel bercacing, secara tidak langsung bisa mempengaruhi produksi makarel di Jembrana. Karena itu kami check and recheck begitu ada informasi itu,” ujar Sujana kemarin.

Dari 27 produk makarel yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada sejumlah produk yang namanya sama dengan produksi dari pabrik pengalengan ikan Pengambengan.

Akan tetapi meski nama sama ada yang diproduksi pabrik lain di luar Jembrana, karena itu dari hasil pengecekan sementara tidak ada makarel yang bercacing dari pabrik di Jembrana.

Diduga, makarel bercacing seperti yang di rilis BPOM karena produksi yang tidak sesuai standar.

Dua nama produk   makarel yang disebut bercacing produksi pabrik pengalengan ikan di Jembrana sudah dilakukan pengecekan langsung.

Pengecekan yang dilakukan tidak hanya sebatas mengecek nama-nama produk, tetapi juga sempat membuka sampel makarel dan tidak ditemukan makarel bercacing produksi dari Pengambengan. 

“Satu persatu produk makarel kami cek, sementara belum ditemukan ada yang bercacing,” terangnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik dengan beredarnya kabar makarel bercacing tersebut.

“Konsumen pasti resah dengan informasi tersebut, karena itu kami imbau untuk selektif membeli makarel,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/