31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 19:54 PM WIB

Sampah Medis Menumpuk di Tepi Jalan, Polisi Gianyar Turun Tangan

GIANYAR – Tumpukan sampah medis yang dibalut plastik kuning menumpuk di pinggir Jalan Bitera Kecamatan Gianyar. Polisi pun sedang menelusuri tumpukan sampah medis tersebut.

Lurah Bitera, Gede Bagiada, mengatkan, awalnya mendapat informasi temuan limbah medis itu dari Kelian Banjar Batur Sari I Wayan Darmawan, Kelian Banjar Sema I Wayan Agus Sudarmawan, dan Bhabinkamtibmas, Sabtu lalu (29/5) pukul 13.00 Wita.

“Saya ditelepon katanya ada tumpukan limbah medis di perbatasan Banjar Batur Sari dan Banjar Sema duur dauhan pasiraman Tukad Danti, masuk Subak Buron Alit,” ujar Lurah Bagiada.

Lurah yang sempat ke lokasi kejadian menyatakan limbah itu sebanyak 10 kantong plastik besar berwarna kuning.

Isinya slop tangan medis, infus, kapas, jarum suntik, dan sebagainya. Di atas limbah itu ada canang. “Kami langsung koordinasi dengan pihak terkait. Untuk sementara sampah itu dibawa ke RS Sanjiwani,” ungkapnya.

Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Laorens Rajamangapul Heselo mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait masalah itu.

“Masih dalam proses lidik pelaku yang membuang sampah tersebut,” ujar AKP Laorens. Mengenai jenis sampahnya, pihaknya belum mengetahui dari rumah sakit atau puskesmas.

“Belum bisa kami pastikan karena kami harus koordinasi lagi dengan pihak yang berkompeten untuk menjelaskan hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa menyatakan, selama ini pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan sampah medis.

“Di dinas akan lakukan pembinaan. Tapi selama ini, belum pernah menerima adanya praktik nakal dari penyedia layanan kesehatan, baik klinik swasta, dan sebagainya,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Gianyar itu.

Yang jelas, mengenai tumpukan sampah medis, pihaknya menyerahkan ke ranah hukum. “Itu ranah penegak hukum,” ungkapnya.

Di rumah sakit plat merah, menurutnya, penanganan sampah sesuai prosedur. “Sudah. Karena kami disupervisi akreditasi oleh team akreditasi RS dan puskesmas dari tim independen KARS,” pungkasnya. 

GIANYAR – Tumpukan sampah medis yang dibalut plastik kuning menumpuk di pinggir Jalan Bitera Kecamatan Gianyar. Polisi pun sedang menelusuri tumpukan sampah medis tersebut.

Lurah Bitera, Gede Bagiada, mengatkan, awalnya mendapat informasi temuan limbah medis itu dari Kelian Banjar Batur Sari I Wayan Darmawan, Kelian Banjar Sema I Wayan Agus Sudarmawan, dan Bhabinkamtibmas, Sabtu lalu (29/5) pukul 13.00 Wita.

“Saya ditelepon katanya ada tumpukan limbah medis di perbatasan Banjar Batur Sari dan Banjar Sema duur dauhan pasiraman Tukad Danti, masuk Subak Buron Alit,” ujar Lurah Bagiada.

Lurah yang sempat ke lokasi kejadian menyatakan limbah itu sebanyak 10 kantong plastik besar berwarna kuning.

Isinya slop tangan medis, infus, kapas, jarum suntik, dan sebagainya. Di atas limbah itu ada canang. “Kami langsung koordinasi dengan pihak terkait. Untuk sementara sampah itu dibawa ke RS Sanjiwani,” ungkapnya.

Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Laorens Rajamangapul Heselo mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait masalah itu.

“Masih dalam proses lidik pelaku yang membuang sampah tersebut,” ujar AKP Laorens. Mengenai jenis sampahnya, pihaknya belum mengetahui dari rumah sakit atau puskesmas.

“Belum bisa kami pastikan karena kami harus koordinasi lagi dengan pihak yang berkompeten untuk menjelaskan hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa menyatakan, selama ini pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan sampah medis.

“Di dinas akan lakukan pembinaan. Tapi selama ini, belum pernah menerima adanya praktik nakal dari penyedia layanan kesehatan, baik klinik swasta, dan sebagainya,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Gianyar itu.

Yang jelas, mengenai tumpukan sampah medis, pihaknya menyerahkan ke ranah hukum. “Itu ranah penegak hukum,” ungkapnya.

Di rumah sakit plat merah, menurutnya, penanganan sampah sesuai prosedur. “Sudah. Karena kami disupervisi akreditasi oleh team akreditasi RS dan puskesmas dari tim independen KARS,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/