28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:45 AM WIB

Jika Meletus, Suhu Awan Panas Gunung Agung 600 – 800 Derajat Celcius

RadarBali.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, berharap sosialiasi kepada masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat setempat terus dilakukan agar mereka memahami bahaya dari Gunung Agung.

Awan panas memiliki suhu 600 – 800 derajat celcius dengan kecepatan menuruni lereng mencapai 200 – 300 kilometer per jam.

Tentu ini berbahaya bagi masyarakat jika berada di dalam radius berbahaya. Meski begitu, masyarakat dihimbau untuk tenang.

Terutama masyarakat yang ada di luar zona merah. “Hingga saat ini secara visual belum tampak tanda-tanda Gunung Agung meletus,” jelas Sutopo.

Untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika Gunung Agung meletus dan membahayakan masyarakat, BNPB telah memasang sirine di enam titik di sekeliling radius berbahaya dari Gunung Agung.

Sirine ini dikenal dengan nama iRaditif (iCast Rapid Deployment Notification System) yang merupakan sirine mobile yang dapat dipindahkan dengan kendaraan.

BNPB mendatangkan secara khusus dari Gudang Peralatan BNPB di Sentul  Bogor ke Karangasem setelah Gunung Agung naik status Awas.

Bunyi sirine ini mampu menjangkau radius 2 kilometer, bahkan dapat lebih jauh jika suara terbawa angin.

RadarBali.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, berharap sosialiasi kepada masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat setempat terus dilakukan agar mereka memahami bahaya dari Gunung Agung.

Awan panas memiliki suhu 600 – 800 derajat celcius dengan kecepatan menuruni lereng mencapai 200 – 300 kilometer per jam.

Tentu ini berbahaya bagi masyarakat jika berada di dalam radius berbahaya. Meski begitu, masyarakat dihimbau untuk tenang.

Terutama masyarakat yang ada di luar zona merah. “Hingga saat ini secara visual belum tampak tanda-tanda Gunung Agung meletus,” jelas Sutopo.

Untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika Gunung Agung meletus dan membahayakan masyarakat, BNPB telah memasang sirine di enam titik di sekeliling radius berbahaya dari Gunung Agung.

Sirine ini dikenal dengan nama iRaditif (iCast Rapid Deployment Notification System) yang merupakan sirine mobile yang dapat dipindahkan dengan kendaraan.

BNPB mendatangkan secara khusus dari Gudang Peralatan BNPB di Sentul  Bogor ke Karangasem setelah Gunung Agung naik status Awas.

Bunyi sirine ini mampu menjangkau radius 2 kilometer, bahkan dapat lebih jauh jika suara terbawa angin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/