27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:02 AM WIB

Kejar Wajib Belajar 12 Tahun, Disdikpora Buleleng Buru Siswa Drop Out

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng kini tengah memburu siswa-siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, alias mengalami drop out.

Siswa-siswa itu akan “dipaksa” kembali ke sekolah. Disdikpora pun sudah menyiapkan sejumlah bantuan, sehingga siswa-siswa DO itu bisa menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMP.

Hingga kemarin, Disdikpora Buleleng baru menerima laporan seorang siswa yang dipastikan drop out. Selain itu Disdikpora juga masih menelusuri 107 orang lulusan SD.

Seratusan lulusan SD itu, tak tercantum dalam basis data SMP negeri/swasta, maupun di MTs swasta.

“Mereka ini tidak ada di basis data kami. Kalau pindah keluar kabupaten, pasti terpantau. Kami masih menunggu data dari MTs negeri. Mudah-mudahan siswa-siswa ini ada di sana,” kata Sekretaris Disdikpora Buleleng I Made Astika.

Lebih lanjut Astika mengatakan, sejauh ini hanya ada seorang siswa yang dipastikan drop out. Siswa itu merupakan lulusan SDN 3 Pemuteran, bernama Ni Ketut Darsini.

Siswa itu semula mendaftar ke SMPN 2 Gerokgak dan sudah diterima. Namun tak melakukan daftar ulang.

Sebenarnya, ungkap Astika, siswa itu memiliki keinginan untuk sekolah.

Hanya saja orang tua terkendala biaya, mengingat orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Disdikpora masih berupaya melakukan pendekatan lewat pihak sekolah, sehingga siswa itu mau sekolah lagi.

“Informasi terakhir, anak ini ikut kakaknya ke Tabanan. Kami akan kejar lagi, biar bisa melanjutkan pendidikan.

Pemerintah akan membantu kebutuhan pendidikannya. Entah itu buku, seragam, sampai transport ke sekolah akan dibantu,” tegas Astika.

Saat ini para koordinator wilayah (korwil) sekolah di masing-masing kecamatan, diminta melakukan pendataan siswa yang mengalami drop out.

Siswa itu akan segera disalurkan ke sekolah terdekat, entah itu di sekolah negeri maupun swasta.

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng kini tengah memburu siswa-siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, alias mengalami drop out.

Siswa-siswa itu akan “dipaksa” kembali ke sekolah. Disdikpora pun sudah menyiapkan sejumlah bantuan, sehingga siswa-siswa DO itu bisa menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMP.

Hingga kemarin, Disdikpora Buleleng baru menerima laporan seorang siswa yang dipastikan drop out. Selain itu Disdikpora juga masih menelusuri 107 orang lulusan SD.

Seratusan lulusan SD itu, tak tercantum dalam basis data SMP negeri/swasta, maupun di MTs swasta.

“Mereka ini tidak ada di basis data kami. Kalau pindah keluar kabupaten, pasti terpantau. Kami masih menunggu data dari MTs negeri. Mudah-mudahan siswa-siswa ini ada di sana,” kata Sekretaris Disdikpora Buleleng I Made Astika.

Lebih lanjut Astika mengatakan, sejauh ini hanya ada seorang siswa yang dipastikan drop out. Siswa itu merupakan lulusan SDN 3 Pemuteran, bernama Ni Ketut Darsini.

Siswa itu semula mendaftar ke SMPN 2 Gerokgak dan sudah diterima. Namun tak melakukan daftar ulang.

Sebenarnya, ungkap Astika, siswa itu memiliki keinginan untuk sekolah.

Hanya saja orang tua terkendala biaya, mengingat orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Disdikpora masih berupaya melakukan pendekatan lewat pihak sekolah, sehingga siswa itu mau sekolah lagi.

“Informasi terakhir, anak ini ikut kakaknya ke Tabanan. Kami akan kejar lagi, biar bisa melanjutkan pendidikan.

Pemerintah akan membantu kebutuhan pendidikannya. Entah itu buku, seragam, sampai transport ke sekolah akan dibantu,” tegas Astika.

Saat ini para koordinator wilayah (korwil) sekolah di masing-masing kecamatan, diminta melakukan pendataan siswa yang mengalami drop out.

Siswa itu akan segera disalurkan ke sekolah terdekat, entah itu di sekolah negeri maupun swasta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/