28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:21 AM WIB

Tinggalkan Posko Pengungsian, Anak-anak Pengungsi Menangis Terharu

RadarBali.com – Ratusan pengungsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem mulai meninggalkan posko pengungsian di Kabupaten Klungkung.

Hal ini terjadi setelah Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika mengimbau kepada pengungsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem yang bermukim di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, II, III, untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

Menurut Perbekel Paksebali I Putu Ariadi kemarin, sejak Senin (2/10) sore, para pengungsi asal Desa Duda Timur berbondong-bondong meninggalkan posko pengungsian Lapangan Tembak, Paksebali.

Jika sebelumnya jumlah pengungsi yang ada di posko itu mencapai 567 jiwa, kini sisanya hanya sebanyak 98 orang pengungsi saja.

“Yang masih itu pengungsi dari Duda Utara, Dusun Pesangkan dan beberapa desa lainnya,” katanya.

Dengan kembalinya ratusan pengungsi tersebut ke rumahnya masing-masing membuat posko menjadi sangat sepi.

Bahkan saat para pengungsi berpamitan untuk kembali ke kampung halaman yang dirindukannya, suasana haru menyelimuti moment tersebut.

Anak-anak Paksebali yang biasanya bermain dengan anak-anak pengungsian, menangis sedih karena harus berpisah.

“Iya, anak-anak di sini semuanya nangis. Biasanya mereka main sama-sama, sekarang berpisah, pasti sedih,” ujarnya.

Karena sebagian besar pengungsi kini sudah meninggalkan posko Lapangan Tembak Paksebali, pihaknya mengaku siap menerima limpahan pengungsi dari posko lain.

Seperti pengungsi yang selama ini tinggal di tenda posko GOR Swecapura. “Dari pada mereka tinggal di sana, lebih baik ke posko kami. Kasihan kalau hujan kebasahan bahkan kebanjiran. Posko kami ini bisa menampung sebanyak 600 orang lagi,” tandasnya.

Tak hanya di Paksebali, pengungsi asal Desa Muncan, Karangasem yang sebelumnya mengungsi di Banjar Pande Mas, Senin (2/9) sekitar pukul 20.00 telah meninggalkan tempat pengungsiannya tersebut.

Total, kini jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung yang sebelumnya mencapai angka 24 ribu jiwa, saat ini terus mengalami penurunan hingga lebih dari seribu jiwa.

Hal serupa juga terjadi posko pengungsian Lapangan Umum Ulakan. Siang kemarin, tenda-tenda yang terdapat di posko tersebut tampak kosong.

Hal tersebut dikarenakan ratusan pengungsi mayoritas asal Desa Jasri dan Selat sudah kembali pulang meninggalkan posko.

“Untuk data hari Senin, dari Posko Lapangan Ulakan sebanyak 307 orang sudah pulang dan dari posko rare angon ada juga pulang 41, total sebanyak 384 yang sudah pulang dari jumlah pengungsi 1.876 orang.

Ini belum termasuk data hari ini (kemarin, red),” ujar Penanggung Jawab Posko Lapangan Ulakan, I Ketut Dipta yang juga selaku Perbekel Desa Ulakan.

RadarBali.com – Ratusan pengungsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem mulai meninggalkan posko pengungsian di Kabupaten Klungkung.

Hal ini terjadi setelah Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika mengimbau kepada pengungsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem yang bermukim di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, II, III, untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

Menurut Perbekel Paksebali I Putu Ariadi kemarin, sejak Senin (2/10) sore, para pengungsi asal Desa Duda Timur berbondong-bondong meninggalkan posko pengungsian Lapangan Tembak, Paksebali.

Jika sebelumnya jumlah pengungsi yang ada di posko itu mencapai 567 jiwa, kini sisanya hanya sebanyak 98 orang pengungsi saja.

“Yang masih itu pengungsi dari Duda Utara, Dusun Pesangkan dan beberapa desa lainnya,” katanya.

Dengan kembalinya ratusan pengungsi tersebut ke rumahnya masing-masing membuat posko menjadi sangat sepi.

Bahkan saat para pengungsi berpamitan untuk kembali ke kampung halaman yang dirindukannya, suasana haru menyelimuti moment tersebut.

Anak-anak Paksebali yang biasanya bermain dengan anak-anak pengungsian, menangis sedih karena harus berpisah.

“Iya, anak-anak di sini semuanya nangis. Biasanya mereka main sama-sama, sekarang berpisah, pasti sedih,” ujarnya.

Karena sebagian besar pengungsi kini sudah meninggalkan posko Lapangan Tembak Paksebali, pihaknya mengaku siap menerima limpahan pengungsi dari posko lain.

Seperti pengungsi yang selama ini tinggal di tenda posko GOR Swecapura. “Dari pada mereka tinggal di sana, lebih baik ke posko kami. Kasihan kalau hujan kebasahan bahkan kebanjiran. Posko kami ini bisa menampung sebanyak 600 orang lagi,” tandasnya.

Tak hanya di Paksebali, pengungsi asal Desa Muncan, Karangasem yang sebelumnya mengungsi di Banjar Pande Mas, Senin (2/9) sekitar pukul 20.00 telah meninggalkan tempat pengungsiannya tersebut.

Total, kini jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung yang sebelumnya mencapai angka 24 ribu jiwa, saat ini terus mengalami penurunan hingga lebih dari seribu jiwa.

Hal serupa juga terjadi posko pengungsian Lapangan Umum Ulakan. Siang kemarin, tenda-tenda yang terdapat di posko tersebut tampak kosong.

Hal tersebut dikarenakan ratusan pengungsi mayoritas asal Desa Jasri dan Selat sudah kembali pulang meninggalkan posko.

“Untuk data hari Senin, dari Posko Lapangan Ulakan sebanyak 307 orang sudah pulang dan dari posko rare angon ada juga pulang 41, total sebanyak 384 yang sudah pulang dari jumlah pengungsi 1.876 orang.

Ini belum termasuk data hari ini (kemarin, red),” ujar Penanggung Jawab Posko Lapangan Ulakan, I Ketut Dipta yang juga selaku Perbekel Desa Ulakan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/